Tofan Mahdi Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan terus mendukung keberlanjutan usaha kelapa sawit di Tanah Air.
“Harapan kami adalah bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan agar selalu mendukung keberlanjutan usaha perkelapasawitan di Indonesia baik di sektor hulu maupun hilir,” kata Tofan lewat keterangannya, Senin (26/9/2022) dilansir Antara.
Hal itu disampaikan Tofan menanggapi momentum 100 hari kinerja Zulkifli Hasan Mendag yang dimulai sejak 15 Juni 2022 hingga 23 September 2022. Dia menerangkan dukungan Mendag terkait keberlanjutan usaha perkelapasawitan, diperlukan lantaran sektor kelapa sawit ini telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Sektor kelapa sawit sudah hampir dua dekade telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional, khususnya dalam kontribusinya terhadap pendapatan devisa ekspor, pendapatan pajak, dan penyerapan tenaga kerja,” paparnya.
Tofan menekankan, pentingnya menjaga keberlanjutan usaha perkelapasawitan di Tanah Air lantaran saat ini terdapat 17 juta petani dan pekerja di sektor kelapa sawit.
“Ada 17 juta petani dan pekerja di sektor kelapa sawit. Ini harus dijaga keberlanjutan usahanya. Atas dasar itu, kami siap mendukung dan melaksanakan kebijakan Mendag terkait komoditas minyak sawit,” ujarnya.
Sementar itu, dalam paparan 100 hari kinerjanya, Zulhas sapaan akrab Mendag mengklaim telah meraih lima pencapaian.
Pertama, keberhasilan menstabilisasi ketersediaan bahan pokok. Khusus harga minyak goreng, Zulhas menyebut tingkat keberhasilannya mencapai 101,4 persen. Dari harga minyak goreng yang semula Rp16.400 per liter, kini telah turun di bawah harga eceran tertinggi menjadi rata rata Rp13.800 per liter. Selain itu, ketersediaan minyak goreng curah rakyat, telah mencapai 97,05 persen.
“Menjaga ketersediaan bahan pokok khususnya pangan secara merata dengan harga terjangkau oleh masyarakat adalah tugas Kementerian Perdagangan,” ujarnya.
Mendag juga menyebut kinerjanya telah menjadikan perkembangan inflasi year on year Agustus 2022 masih di level aman, yaitu 4,69 persen dengan kisaran target tahun 2022 pada rentang dua sampai empat persen.
Kedua, surplusnya neraca perdagangan dan peningkatan volume ekspor. Neraca perdagangan Januari sampai Agustus terhitung surplus 34,92 miliar dolar AS. Sedangkan, total ekspor Januari hingga Agustus 194,60 miliar dolar AS. Angka ekspor itu meningkat sekitar 34,42 persen dibandingkan 2021.
Ketiga, keberhasilan Kemendag dalam penandatanganan IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement). Hasilnya, tarif bea masuk dari yang tadinya 25 persen menjadi 0 persen.
Keempat, Kemendag berhasil menindak sejumlah barang yang tidak sesuai standar dan ketentuan, melalui tiga penindakan, di antaranya penyegelan produk baja yang tidak sesuai standar senilai Rp41,68 miliar. Lalu Kemendag juga berhasil memusnahkan 750 bal pakaian bekas impor senilai Rp8,5 miliar. Sementara itu, inspeksi produk hewani eks impor pelanggar aturan senilai Rp120,5 miliar.
Kelima, terkait integritas Kemendag, Zulhas telah menandatangani memorandum of understanding (MOU) penegakan hukum dan pencegahan korupsi bersama dengan Kejaksaan Agung untuk lebih meningkatkan akuntabilitas birokrasi Kemendag. (ant/bil/ipg)