Delegasi Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk berburu cuan di negara Saudi Arabia membuahkan hasil.
Pertemuan Business to Business (B to B) antara pengusaha Jatim dengan pengusaha Saudi Arabia yang diselenggarakan di Riyadh kemarin, Senin (28/11/2022), menghasilkan sedikitnya ada tiga kerja sama yang ditandatangani dengan nilai kontrak sekitar Rp86 miliar.
Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim mengatakan ke-3 MoU itu meliputi, kerja sama antara Kadin Jatim dengan Sami Al Khatiri Trading Est., PT. Sekar Laut Tbk dengan Mizanain Trading and Marketing Est., serta Kadin Jatim dengan Multaqo Alfonoon Est.
“Alhamdulillah, tadi malam sudah ada pengusaha Riyadh yang teken kontrak dengan pengusaha Kadin Jatim. Satu kontrak senilai Rp70 miliar. Sementara dua kontrak lainnya masing-masing mencapai Rp8 miliar. Semoga ini masih akan berlanjut dan kemungkinan masih ada tambahan lagi,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net Selasa (29/11/2022).
Adik mengatakan bahwa dalam pertemuan misi dagang yang dihadiri oleh sekitar 100 pengusaha Riyadh, menjadi penyemangat bagi pengusaha Jatim karena kondisi ini telah menyadarkan mereka bahwa produk Jatim layak dan sangat diminati oleh pasar luar negeri.
“Semuanya tertarik. Yang dari Kadin Kediri Raya itu berhasil teken kontrak senilai Rp70 miliar per tahun di antaranya untuk ekspor produk kerupuk, gula aren, kacang, mie instan, teh jamus, dan kacang Gangsar,” terangnya.
Selain itu, Adik menuturkan juga ada kerja sama pengadaan tanaman hias senilai Rp8 miliar per tahun, seperti bunga bugenvil dan bunga kamboja. Juga ada permintaan humus untuk menyuburkan tanah. Kebutuhan tanaman hias dan humus di Saudi Arabia sangat besar seiring dengan banyaknya pengembangan hunian baru serta ada juga kerja sama pemenuhan suplai arang kayu (charcoal) senilai Rp8 miliar per tahun.
“Sebenarnya kami tidak mematok target transaksi on the spot dalam kegiatan ini karena tujuan kami adalah untuk mengenalkan. Kalau sudah kenal dan mengetahui keunggulannya, pasti para importir ini tertarik bekerjasama, karena target kami adalah bisnis yang terjalin setelah pertemuan ini,” ujarnya.
Nofian Supriyono Perwakilan dari Kadin Kediri Raya, mengatakan sangat puas dengan pertemuan tersebut karena dari 18 anggota Kadin yang ikut, ada 12 perusahaan yang dipersilakan untuk memaparkan produk mereka.
“Saya kemarin mempresentasikan teh hijau jamus dan kacang Gangsar dari Kediri. Respon pengusaha Saudi Arabia sangat bagus, Saya berikan testernya dan semuanya suka. Juga produk turunan dari tepung mocaf seperti kerupuk serta gula palem (palm sugar). Kerupuk itu untuk kebutuhan jemaah haji dan umrah di sini sangat besar,” katanya.
Lebih lanjut, Nofian mengatakan bahwa Kediri memiliki beragam potensi Sumber Daya Alam (SDA), salah satunya adalah teh hijau yang produksinya di Kediri Raya sangat besar.
“Lahan teh berada di kawasan Kediri-Ngawi seluas 6.600 hektare, produksinya bisa mencapai sekitar 50 ton per bulan. Kalau kerupuk produksinya bisa mencapai sekitar 1 ton per hari. Untuk kacang gangsar produksinya sudah sangat besar dan telah ekspor ke sejumlah negara seperti Thailand dan Filipina. Ini dalam rangka memperluas pasar ekspor di Saudi Arabia,” pungkasnya.(rum/ipg)