Viralnya video-video tentang Alun-Alun Surabaya di media sosial, ternyata berdampak terhadap penghasilan kurang lebih 30 pelukis yang tergabung dalam Ikatan Pelukis Indonesia (IPI) yang sempat terhenti karena pandemi.
Pasalnya, salah satu area Basement Alun-Alun Surabaya yang ikut viral dalam video tersebut, merupakan tempat pameran seni yang mayoritas diisi galeri lukisan milik IPI yang menjual karya-karya para anggotanya.
Supaat Mardi Ketua IPI mengatakan, pandemi membuat banyak pebisnis lesu tidak terkecuali para seniman lukisan. Dahulu, para seniman sering mengadakan pameran dan galeri untuk menunjukkan sekaligus menjual karyanya. Namun, saat pandemi semua aktivitas tersebut harus terhenti.
“Lesu semua karena pandemi, apalagi mulai kebijakan PPKM itu (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Yang biasanya bisa menggelar pameran/galeri, harus berhenti semua, karya-karya juga tidak terjual,” kata Supaat kepada suarasurabaya.net, Selasa (3/5/2022).
Meski demikian, sejak dibukanya Alun-Alun Surabaya dan diberinya tempat untuk IPI memamerkan karya-karya seni lukis sekaligus menjualnya, penghasilan kembali membaik.
“Awalnya pameran waktu itu. Terus baru ada yang dijual. Ditambah postingan-postingan di media sosial itu akhirnya kan banyak yang dateng di Alun-Alun Surabaya. Peminat lukisannya juga banyak,” terang Supaat.
Ada beragam jenis lukisan umum yang dijual di Gallery IPI yang ada di area ujung Basement Alun-Alun Surabaya. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan rupiah.
“Rp100 ribu, Rp300-400 ribuan, terus ada yang Rp1 juta, Rp6 juta, Rp10 juta, dan Rp12 juta,” tambah Supaat.
Yang paling laris adalah lukisan dengan kisaran harga Rp300-400 ribu. Selain itu ada pula sketsa wajah yang bisa dipesan di lokasi oleh pemesan dan ditunggu hasilnya. Dibanderol dengan harga Rp50 ribu sampai Rp600 ribu.
“Rp50 ribu itu yang biasa hitam putih. Kalau Rp150 ribu yang berwarna. Sehari bisa dua, tiga, sampai empat laku untuk sketsa ini,” ujar Supaat.
Meski penghasilan yang didapat lebih banyak saat sebelum pandemi, namun menurut Supaat, saat ini sudah turut membantu para seniman lukis untuk bangkit.
Bahkan, pada momen Lebaran hari kedua, Selasa (3/5/2022) kemarin, hingga siang hari terjual tiga lukisan.
“Tiga lukisan rata-rata Rp300 ribuan. Jadi Rp900 ribu,” ujarnya. (lta/bil/iss)