Jumat, 22 November 2024

Pelaku Startup Optimistis Perlambatan Kinerja di Indonesia Hanya Sementara

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Startup

Kalangan dunia usaha menilai perlambatan kinerja yang dialami banyak startup atau usaha rintisan di Indonesia sebagai dampak kondisi global, bersifat sementara dan segera bangkit kembali.

Neneng Goenadi Country Managing Director Grab Indonesia dalam rilis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (20/7/2022), menyampaikan optimisme bahwa startup di Indonesia akan bersemai kembali.

“Bukan pertama kalinya Indonesia berada dalam periode yang sulit. Kita sudah mengalami pahitnya dua krisis ekonomi sebelumnya di tahun 1998 dan 2009, namun tidak menyurutkan tekad dan rasa percaya untuk terus menerobos maju. Kalau kita melihat posisi kita sekarang, kita bisa bangkit dan bahkan terus bertumbuh,” katanya.

Neneng mengemukakan, sejumlah data pada tahun 2021 lalu juga telah membuktikan bahwa Indonesia merupakan salah satu pendorong ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.

Data itu mengacu pada sebuah riset yang mengatakan bahwa ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menyentuh 146 miliar dolar AS pada 2025.

“Tentunya, hal tersebut tidak terlepas dari kepercayaan investor terhadap startup dalam negeri yang berhasil berkontribusi meraih 42 persen, dari total pendanaan yang disuntik ke wilayah Asia Tenggara selama tahun 2021 lalu,” ucapnya.

Neneng berpendapat bahwa hal kunci yang harus dimiliki pengusaha agar tetap berdiri tangguh selama periode sulit, adalah fokus pada pengembangan produk dengan memanfaatkan data yang ada dan masukan dari pengguna. Selain itu juga mempercepat jalan menuju profitabilitas, serta kemampuan yang lincah untuk melakukan manuver bisnis apabila diperlukan.

Dampak berkepanjangan dari kondisi makroekonomi, geopolitis serta pandemi Covid-19 tidak hanya di Indonesia, namun juga di negara maju seperti Amerika Serikat. Hal ini membuat banyak pihak berpendapat bahwa industri ini tengah berada dalam kondisi tech winter (musim dingin teknologi).

Meski demikian, banyak penggiat usaha rintisan dalam negeri yang masih optimis akan kemampuan dan potensi talenta Tanah Air untuk bertahan di masa sulit, antara lain seperti Grab dan BRI Ventures.

Nicko Widjaja CEO BRI Ventures meyakini bahwa perlambatan yang dihadapi hanya bersifat sementara, sebagaimana musim dingin yang akan berganti menjadi musim semi.

Untuk membantu pengusaha menavigasi masa sulit, belum lama ini Grab dan BRI Ventures kembali membuka program akselerasi gabungan Grab Velocity Ventures (GVV) Batch 5 X Sembrani Wira. Target utama dari program ini adalah startup yang menawarkan produk/solusi bagi UMKM dan mereka yang memiliki model bisnis direct-to-consumer (D2C).

Para peserta terpilih juga akan mendapatkan akses networking dan pitching dengan modal ventura lokal maupun global, untuk meningkatkan kesempatan mereka mendapatkan pendanaan. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs