Jumat, 22 November 2024

Nilai Tukar Petani Jawa Timur Meningkat di Bulan Juli 2022

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Seorang petani sedang menebar pupuk di area persawahannya di Jatim. Foto: Antara

Badan Pusat Statistik Jawa Timur mencatat hasil produksi petani di pedesaan Jatim mengalami peningkatan. Tiga subsektor pertanian dengan indikator Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi bukti pertumbuhan dengan menunjukkan kenaikan daya beli petani.

Dadang Hardiawan Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur mengatakan kenaikan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima lebih tinggi dari indeks harga yang dibayarkan oleh petani. Per Juli tahun ini, NTP mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen dari 101,97 menjadi 102,66 persen.

“Kalau dibandingkan dengan Juli tahun 2021 kemarin, kenaikan NTP mencapai 3,96 persen,” ungkap Dadang usai rilis berita resmi statistik Jatim, Senin (1/8/2022).

Pada tahun ini Dadang menyebut tiga subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP. Mulai dari hortikultura sebesar 5,96 persen dari 123,38 menjadi 130,74 persen, diikuti perikanan sebesar 1,11 persen dari 101,87 menjadi 103 persen.

Hingga peternakan sebesar 0,27 persen dari 102,20 menjadi 102,47 persen. “Jawa Timur termasuk provinsi yang mengalami kenaikan NTP. Dan menempati urutan ketiga setelah Jawa Barat 0,91 persen dan Jawa Tengah 0,98 persen,” paparnya.

Namun, lanjut Dadang ada dua subsektor di Jatim yang mengalami penurunan. Yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,36 dari 97,44 persen menjadi 97,09. Serta subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,08 persen dari 103,21 menjadi 103,12 persen.

Menurutnya, perkembangan NTP di Jatim terus mengalami peningkatan sejak Juli tahun lalu. Dan sempat mengalami penurunan pada November 2021 dan April 2022.

“NTP Jatim kembali mengalami peningkatan signifikan setelah bulan April 2022 sampai bulan Juli tahun ini,” tutupnya.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs