Nilai ekspor Provinsi Jawa Timur pada Januari 2022 mengalami penurunan sebesar 11,17 persen jika dibandingkan Desember 2021, yaitu dari 2,05 miliar dolar AS menjadi 1,82 miliar dolar AS, sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.
Dadang Hardiwan Kepala BPS Jatim dalam keterangan virtual di Surabaya, Selasa (15/2/2022), mengatakan turunnya ekspor Jatim pada Januari 2022 dipengaruhi defisit kinerja ekspor di sektor migas dan nonmigas.
“Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor nonmigas mengalami penurunan sebesar 10,26 persen, yaitu dari 1,98 miliar dolar AS menjadi 1,78 miliar dolar AS, nilai ekspor sektor nonmigas itu menyumbang sebesar 97,83 persen dari total ekspor bulan Januari 2022,” katanya seperti dilansir Antara.
Untuk nilai ekspor sektor migas, kata Dadang, mengalami penurunan sebesar 38,95 persen jika dibandingkan Desember 2021, yaitu dari 64,62 juta dolar AS menjadi 39,45 juta dolar AS dan menyumbang 2,17 persen dari total ekspor Jawa Timur.
Ia menyebut komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur pada Januari 2022 adalah golongan kayu dan barang dari kayu, dengan nilai transaksi sebesar 162,25 juta dolar AS.
Nilai itu turun sebesar 15,80 persen jika dibandingkan Desember 2021 yang mencapai 192,70 juta dolar AS dan berkontribusi 9,12 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur.
Komoditas tersebut, paling banyak diekspor ke Amerika Serikat dengan nilai 39,26 juta dolar AS, disusul Jepang dan Tiongkok.
“Untuk nilai ekspor nonmigas Jawa Timur ke Amerika Serikat mencapai 361,58 juta dolar AS. Sedangkan ekspor ke Jepang dan Tiongkok berturut-turut sebesar 281,69 juta dolar AS dan 174,28 juta dolar AS,” katanya.
Sementara impor, Dadang menyebut juga mengalami penurunan sebesar 17,99 persen dibandingkan Desember 2021, yaitu dari 2,76 miliar dolar AS menjadi 2,26 miliar dolar AS, yang disebabkan kinerja impor sektor migas dan nonmigas sama-sama mengalami penurunan.
Ia mencatat, impor migas Januari 2022 ke Jatim mengalami penurunan sebesar 24,88 persen, yakni dari 687,45 juta dolar AS menjadi 516,45 juta dolar AS, dan menyumbang 22,85 persen dari total impor Jawa Timur pada Januari 2022.
Sedangkan nilai impor nonmigas pada Januari 2022 turun 15,70 persen dibandingkan Desember 2021, yaitu dari 2,07 miliar dolar AS menjadi 1,74 miliar dolar AS, dengan menyumbang 77,15 persen dari total impor Jawa Timur pada Januari 2022.
“Untuk impor, golongan besi dan baja merupakan komoditas utama yang diimpor ke Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 172,82 juta dolar AS. Nilai itu, naik 14,40 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 151,07 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 9,91 persen dari total impor nonmigas Jatim dan utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar 54,50 juta dolar AS,” katanya.(ant/ipg)