Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian meminta kepada Petani Champion cabai dan bawang merah untuk menjaga inflasi pangan melalui produksi pertanian yang melimpah.
“Kita tanpa sadar telah membantu negara dalam menjaga inflasi dengan menyiapkan produktivitas bagi kebutuhan masyarakat,” tuturnya seperti dikutip Antara dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Mentan yang akrab disapa SYL mengukuhkan Petani Champion cabai dan bawang merah di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pengukuhan ini sekaligus menguatkan produksi cabai dan bawang dalam negeri guna menjaga inflasi ketika petani mengalami gangguan panen akibat cuaca yang tidak menentu.
Petani Champion merupakan sebutan bagi petani maju di bawah koordinasi Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian untuk menjadi penggerak bagi petani lain di daerahnya. Petani Champion berperan mengkoordinasikan petani lainnya untuk mengatur pola tanam.
Menurutnya, jagoan cabai atau champion bawang yang ada di Surabaya harus memberi dampak positif terhadap subsektor hortikultura dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kota dan desa.
“Kalau kalian bisa menjaga bawang merah dan bawang putih dari inflasi itu artinya kalian hebat. Kalian telah menjadi orang yang selama ini berani menolak importasi karena dukungan produksi dalam negeri,” ujar Mentan.
SYL mengatakan, membangun sektor pertanian harus dimulai dari niat yang tulus dan tekad yang bulat sehingga keseriusan itulah yang kini membawa Indonesia mampu mempertahankan produksi beras selama tiga tahun berturut-turut.
“Alhamdulillah kita sudah tiga tahun tidak impor. Luangkan lah waktu untuk berjuang pada kepentingan rakyat. Jadi kalau ada inflasi langsung kita bergerak,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mendapatkan apresiasi dari lembaga internasional terhadap produksi pertaniannya. Badan Pangan Dunia atau FAO dan Lembaga Riset Beras Internasional atau IRRI memberi penghargaan khusus terhadap sistem ketahanan pangan Indonesia yang mampu mewujudkan swasembada.
“Saya berharap bukan hanya beras yang swasembada, tapi juga ada jagung dan produk hortikultura lainnya,” kata Syahrul.(ant/rum/ipg)