Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian menyatakan, Pemerintah tengah melakukan percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) supaya efek ganda (multiplier effect) bisa segera dirasakan masyarakat.
Selain mempercepat, Pemerintah juga melakukan monitoring dan evaluasi. Sehingga, PSN bisa selesai sesuai jadwal yang sudah direncanakan.
“Bapak Presiden Joko Widodo memberikan arahan supaya seluruh PSN bermanfaat bagi masyarakat, terutama terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Investasi dalam PSN juga tentu memiliki multiplier effect,” ujar Airlangga, Rabu (7/9/2022), selepas rapat percepatan dengan para pemangku kepentingan, di Jakarta.
Rapat itu membahas evaluasi PSN seperti Tol Trans Sumatera, Tol Semarang-Demak, mekanisme pengadaan tanah dengan konsinyasi, kepastian PSN bagi proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Bendungan Gerak Karangnongko.
Kemudian, Tol Tuban-Lamongan-Gresik, pengembangan Bio-fuel, etanol, methanol di Bojonegoro, usulan PSN untuk Terminal Petikemas Muaro Jambi, revitalisasi rumah susun, serta Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (Pengembangan LNG Tangguh).
Terkait pembangunan infrastruktur jalan, Djoko Setijowarno Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat menilai pembangunan infrastruktur jalan dan bandara di penjuru tanah air mampu meningkatkan akses yang lebih luas, utamanya di wilayah perbatasan.
“Daerah perbatasan sangat diperhatikan Pemerintah,” ucapnya.
Pembangunan infrastruktur pelabuhan, lanjut Djoko, juga terbukti mampu memberikan efek ganda pada kehidupan masyarakat.
Dia mengambil contoh wilayah Kabupaten Asmat yang mampu meningkatkan ekonomi daerah dengan adanya tol laut.
“Pelabuhan juga, saya ke Asmat, tol laut sudah masuk sana. Sekarang makmur Asmat,” tegasnya.
Selain akses jalan yang dibangun di wilayah perbatasan, ada juga pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) yang nantinya mejadi kantong-kantong kegiatan ekonomi baru.
“PLBN-PLBN itu pusat kegiatan ekonomi yang tumbuh nanti di daerah perbatasan. Dengan catatan, Kemenhub langsung membuat bus perintis. Biar tumbuh ekonominya,” harap akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.
Akses yang semakin mudah, sambungnya, juga menjadi pendorong masyarakat untuk bepergian dan secara otomatis menggerakkan ekonomi.
“Tolnya saja. Orang di Jawa, penerbangan mahal, orang bisa naik kereta, darat juga bisa. Menyeberang ke Sumatera itu juga banyak orang Jawa naik bis atau bawa mobil sendiri. Karena lebih mudah, lebih mudah aksesnya,” timpalnya.
Sementara itu, Rizal Taufiqurrahman Kepala Pusat Makro Ekonomi dan Keuangan INDEF menyebut pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, tidak akan memberikan efek berganda yang mendorong perekonomian Indonesia.
“Kalau bicara PSN tentu terkait multiplier effect terhadap ekonomi. Sedangkan IKN bukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi in direct, untuk percepatan ekonomi tetapi. IKN dinangun untuk menjadi backbone administrasi dan tata kelola negara. Saya memandang, IKN jadi PSN atau tidak dalam jangka pendek apalagi menengah tidak akan memberikan akselerasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang sedang diperjuangkan,” kata Rizal.
Lebih lanjut, Rizal menyarankan Pemerintah mempertimbangkan proyek-proyek infrastruktur yang ada. Seperti pembangunan jalan tol di berbagai pulau yang sudah ada, agar membawa dampak bagi masyarakat sekitar dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Menko Perekonomian bilang Jokowi Presiden meminta IKN masuk dalam PSN. Anggaran untuk pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp446 triliun.(rid/ipg)