Airlangga Hartarto Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian menyatakan Indonesia berpeluang besar menjadi produsen produk-produk halal terkemuka di dunia.
Menurutnya, Indonesia bisa menjadi pasar terbesar dunia dengan produk halal yang memanfaatkan keuntungan bonus demografi dan sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
“Indonesia sebagai rumah Umat Muslim terbesar penduduknya 229,6 juta pada tahun 2020, mempunyai pengeluaran Umat Muslim (untuk produk dan layanan halal) mencapai 184 miliar Dollar AS di tahun 2020, dan diperkirakan pada tahun 2025 menjadi 281,6 miliar Dollar AS. Jadi ini merupakan pasar yang besar,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Antara, Minggu (11/12/2022).
Melihat potensi tersebut, Menko Airlangga perlu melakukan repositioning agar Indonesia tidak hanya menjadi target pasar, tapi juga mendorong peningkatan produksi halal.
Selain itu, produk halal Indonesia mempunyai daya saing yang lebih dari negara lain di pasar global untuk mengejar potensi ekspor yang ada.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sambung Airlangga, akan terus mengakselerasi pengembangan industri halal nasional secara berkelanjutan agar dapat memenuhi permintaan dari dalam maupun luar negeri.
Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi pelaksanaan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 terkait sosialisasi dan edukasi tentang industri halal di Indonesia.
“Kegiatan IHYA 2022 diharapkan bisa menjadi bentuk sosialisasi dan edukasi sekaligus sebagai pemicu dan pemacu industri dalam negeri,” harapnya.
Menurut data ekonomi syariah The State of the Global Islamic Economy Report 2022 (SGIE), Indonesia menempati urutan keempat dunia.
Selain itu, Indonesia menjadi salah satu konsumen produk halal terbesar dengan 11,34 persen pengeluaran halal global.
Di sektor makanan halal, Indonesia menjadi konsumen terbesar kedua di dunia. Sedangkan di bidang komestik halal, Indonesia konsumen terbesar keempat di dunia.(ant/tik/rid)