Jumat, 22 November 2024

Menko Airlangga: Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik Bisa Jadi Solusi Krisis Ekonomi Global

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam APEC Leaders Retreat Session 2 di Bangkok, Thailand, Sabtu (19/11/2022). Foto: Kemenko Perekonomian

Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) memandang forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik, memiliki posisi strategis yang dapat menjadi bagian dari solusi atas krisis ekonomi global yang terjadi.

Dalam APEC Leaders’ Retreat Session 2 yang merupakan agenda penutup rangkaian APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM), Airlangga menjelaskan posisi strategis APEC ditopang oleh total perekonomian anggota APEC yang mewakili lebih dari 60 persen Produk Nasional Bruto (PDB) dunia dan 48 persen perdagangan global.

“Ada tiga langkah yang dapat dilakukan oleh APEC. Pertama, menyelaraskan kebijakan perdagangan dan teknologi dengan mengembangkan pendekatan yang kreatif, modern, dan komprehensif untuk mendukung perdagangan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” tutunya dalam keterangan resmi, Sabtu (19/11/2022) dilansir Antara.

Upaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan inklusi dan partisipasi para pemangku kepentingan pembangunan, meningkatkan akses dan fasilitasi perdagangan digital berbasis teknologi, serta meningkatkan daya saing kawasan melalui penguatan perdagangan berbasis multilateral yang adil, terbuka, inklusif, dan fasilitatif.

Kedua, memperkuat ketahanan ekonomi melalui rantai pasok yang tangguh, kuat, dan terintegrasi yang sempat melemah karena pandemi Covid-19.

“Untuk itu, perlu dibangun mekanisme information sharing untuk peringatan dini gangguan rantai suplai, meningkatkan pembangunan infrastruktur logistik, serta mengurangi carbon footprint sistem logistik kawasan untuk perdagangan yang lebih hijau,” katanya.

APEC juga perlu meningkatkan komitmen untuk menciptakan ekonomi bersih dan berkeadilan yang dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan investasi dan kebijakan perdagangan yang kondusif, mengembangkan teknologi, dan memberikan insentif untuk mendukung transisi ekonomi bersih.

“Mari kita tingkatkan kerja sama untuk pemulihan dan kebangkitan yang lebih kuat, baik secara lingkungan maupun ekonomi,” ujarnya kepada para pemimpin APEC yang hadir.

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin Ekonomi APEC berhasil menyepakati 2022 APEC Leaders’ Declaration yang sampai pada hari pertama penyelenggaraan AELM masih mengalami kebuntuan mengenai isu perang Ukraina.

Untuk memecah kebuntuan, para pemimpin Ekonomi APEC sepakat untuk menggunakan rumusan dalam G20 Leaders’ Declaration mengenai isu tersebut, sehingga deklarasi dapat diterima oleh seluruh pihak.

“Indonesia merupakan satu-satunya negara yang tergabung dalam tiga forum kerja sama internasional, yaitu G20, APEC, dan ASEAN. Indonesia memiliki posisi sangat strategis untuk menjembatani ketiga forum kerja sama tersebut. Terdapat benang merah antara G20, APEC, dan ASEAN, yaitu semangat kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” pungkasnya.(ant/rum/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs