Jumat, 22 November 2024

Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Global Akan Melemah pada 2022-2023

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Sri Mulyani Menkeu beri keterangan pertumbuhan ekonomi global. Foto: kemenkeu.go.id

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan (Menkeu) mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan mengalami pelemahan. Hal tersebut disebabkan karena meningkatnya risiko inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang berjalan lambat (stagflasi), ketidakpastian pasar keuangan global, tekanan inflasi, dan situasi geopolitik.

“Lingkungan global kita akan menjadi melemah, sementara tekanan inflasi justru meningkat,” ungkap Sri Mulyani, saat keterangan pers seperti yang dikutip dari laman resmikemenkeu.go.id, Selasa (9/8/2022).

Ia juga menjelaskan, International Monetary Fund (IMF) atau dana moneter internasional menurunkan prediksi ekonomi global, dari 3,6 persen ke 3,2 persen untuk tahun 2022 dan tahun 2023 akan lebih lemah lagi dari 3,6 persen ke 2,9 persen. Sementara, IMF juga memprediksi inflasi negara maju tahun 2022 akan naik hingga 6,6 persen dan negara-negara berkembang akan berada pada level 9,5 persen.

“Dengan adanya kenaikan inflasi yang sangat tinggi di negara maju, terjadi reaksi dari sisi kebijakan moneter dan likuiditas yang diperketat. Ini memacu keluarnya dana atau modal dari dalam negeri ke luar negeri (capital outflow) dan volatilitas di sektor keuangan. Inilah yang harus terus kita kelola di dalam negeri,” kata Si Mulyani.

Ia menilai, kondisi tersebut menjadi persoalan harus diatasi bersama dengan kombinasi dari kebijakan fiskal, moneter, maupun kebijakan struktural.

“Kami bersama Gubernur Bank Indonesia akan terus meramu kebijakan fiskal dan moneter secara fleksibel, namun juga pada saat yang sama efektif dan kredibel,” ujar Menkeu. (des/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs