Jumat, 22 November 2024

Mendag RI Dorong Negara Anggota APEC ‘Kembali ke Perdagangan’

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Muhammad Lutfi Mendag RI mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade (MRT) ke-28, di Bangkok, Thailand, Minggu (22/5/2022). foto: Kemendag

Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan (Mendag) RI menyerukan kepada seluruh anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) ‘Kembali ke Perdagangan’ untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi pascapandemi Covid-19, dan menghadapi tantangan geopolitik.

Menurutnya, kerja sama antarnegara merupakan faktor penting untuk mewujudkan pemulihan ekonomi dunia.

Pernyataan itu disampaikan Lutfi dalam Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade (MRT) ke-28, di Bangkok, Thailand, Minggu (22/5/2022).

“Kita harus kembali ke perdagangan, kita harus kembali ke ekonomi, kita harus kembali ke jalur pertumbuhan. Krisis akibat pandemi Covid-19 mengajarkan bahwa tanpa kerja sama antarnegara, tantangan dunia yang terus berdatangan akan semakin sulit dibendung. Artinya, kerja sama antarekonomi menjadi kunci pemulihan dunia. Perdagangan adalah tulang punggung kesejahteraan dan salah satu kunci dunia perdamaian dunia. Untuk mencapai hal tersebut, APEC harus bersama-sama sepakat untuk kembali kepada ekonomi demi perdamaian dan kesejahteraan dunia,” ujarnya sesudah pertemuan, Senin (23/5/2022).

Dia menceritakan, isu tantangan geopolitik mewarnai Pertemuan APEC MRT karena memberikan dampak signifikan bagi suplai perdagangan global, harga komoditas, dan inflasi. Apalagi sekarang seluruh dunia masih berupaya pulih dari krisis ekonomi.

“Krisis pandemi Covid-19 memberikan tantangan buat Indonesia. Dua tahun terakhir Indonesia berjuang keras keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap),” paparnya.

Lalu, Lutfi menjabarkan langkah agar anggota APEC kembali fokus pada perdagangan dan peningkatan ekonomi, khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Salah satunya, melalui pembahasan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik/Free Trade Area of the Asia-Pasific (FTAAP).

“Sekarang sudah hampir 20 tahun sejak pertama kali pembahasan FTAAP. Tapi, masih ada perbedaan pandangan di antara anggota APEC dalam menentukan arah ke depan. Makanya, penting untuk menyepakati pemahaman bersama untuk memberikan manfaat luas bagi perekonomian global,” lanjutnya.

Sementara itu, Indonesia menekankan seluruh anggota APEC mendorong pengembalian fungsi World Trade Organization (WTO) untuk memperoleh manfaat dari sistem perdagangan multilateral.

“Nanti dalam Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 bulan Juni 2022, diperlukan upaya global untuk memastikan relevansi WTO dalam menghadapi tantangan yang tengah menghadapi dunia. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun dialog, upaya membangun sistem perdagangan multilateral yang bekerja dengan baik di antara anggota APEC. Kedua, anggota APEC harus memimpin memperkuat sistem perdagangan multilateral serta hasil konkret dan berarti dari pertemuan MC-12 terutama sistem penyelesaian sengketa WTO yang kredibel,” jelas Mendag RI.

Di tengah kenaikan harga pangan akibat gangguan global, lanjut Lutfi, Indonesia mendorong penyelesaian negosiasi pertanian dan pembentukan disiplin subsidi perikanan yang efektif sebagai solusi.

“Disiplin subsidi perikanan tersebut harus memastikan keseimbangan yang adil (level-playing-field),” sebutnya.

Lebih lanjut, Mendag RI juga menegaskan pentingnya pernyataan bersama anggota APEC untuk kesuksesan hasil pertemuan MC-12.

Lutfi bilang, perlu menjaga relevansi dan integritas APEC untuk mendukung sistem perdagangan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Suistanable Development Goals/SDGs).

“APEC harus menyelesaikan setiap permasalahan dengan proporsional dan berimbang serta menekankan pentingnya kelanjutan kerja. Untuk itu, Indonesia mendorong kesepakatan bersama Menteri Perdagangan APEC (MRT Statement) untuk menunjukkan relevansi dan integritas APEC di masa krisis dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,” tutur Mendag Lutfi.

Di sisi lain, mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat itu menyayangkan pertemuan Menteri Perdagangan APEC tahun ini cuma menyepakati ‘APEC Chair’s Statement’. Sedangkan terkait penyelesaian isu geopolitik belum ada kesepakatan bersama.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs