Jumat, 22 November 2024

Komisi VI DPR Menilai Aksi Korporasi Telkom dan Telkomsel Tidak Melanggar Hukum

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Harris Turino Anggota Komisi VI DPR RI: foto: Humas DPR RI

Harris Turino Kurniawan Anggota Komisi VI DR RI mengatakan, investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Telkom dan Telkomsel di Gojek Tokopedia (GoTo) sebagai langkah yang bisa dimengerti.

Malah, dia menilai aksi korporasi Telkom dan Telkomsel bagus karena ada pergeseran model bisnis yang sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi.

“Kalau dilihat sebagai aksi korporasinya itu bagus, tidak ada yang salah, tidak ada yang melanggar hukum. Bahwa industri Telkom kan turun terus. Sehingga, dia harus geser model bisnisnya. Dari Telkom murni yang mengandalkan data dan voice ke arah data center melalui pembangunan data center, (kapasitas) 75 megawatt (MW), yang lain masuk bisnis digital,” ujarnya usai rapat Panja Investasi BUMN, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Rapat yang dipimpin Sarmuji Ketua Panja Investasi BUMN yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, dimulai sekitar pukul 10.20 WIB.

Pihak terkait yang hadir antara lain Ririek Adriansyah Direktur Utama Telkom Indonesia, dan Hendri Mulya Syam Direktur Utama Telkomsel.

Menurut Harris Turino, investasi Telkom dan Telkomsel ke GoTo adalah salah satu strategi yang bisa dipahami secara teknis.

Dari paparan Telkom Indonesia dan Telkomsel, diketahui bagaimana tujuan investasi tersebut, termasuk adanya laporan keuangan meski laporan tersebut bukan resmi.

“Dari paparan secara teknis investasinya kita bisa mengerti. Bahwa investasi itu tujuannya apa serta kerugian yang terjadi pada 31 Maret, meski pun itu bukan laporan keuangan yang resmi, itu hanya triwulanan. Kalau lihat sekarang malah untung Rp2,8 triliun. Jadi, nanti kalau mau lihat rugi atau untung, ada di tanggal 31 Desember,” jelasnya.

Dia menjelaskan, laporan tahunan yang bisa jadi acuan untung atau ruginya aksi korporasi.

“Fokus dari investasi ini bukan pada capital gain semata, tapi timbulnya satu sinergi dari Telkom melalui Telkomsel dengan GoTo. Yang menjadi konsen kami adalah bagaimana sinergi ini benar-benar bisa tercipta,” sambung Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Panja Investasi BUMN, lanjut Harris, dibentuk Komisi VI DPR RI untuk mengkonfirmasi berbagai kemungkinan yang belakangan mendapatkan sorotan publik.

Pihaknya juga menunggu perkembangan lanjutan sekaligus jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan Panja kepada Telkom Indonesia dan Telkomsel.

Dalam rapat tersebut, Ririek Adriansyah Dirut Telkom Indonesia mengungkapkan Sektor Telekomunikasi saat ini menghadapi beberapa tantangan.

Tantangan itu berdasarkan indikasi pertumbuhan pendapatan, peningkatan biaya investasi, margin keuntungan, pengembalian modal investasi dan kapitalisasi pasar.

Untuk meningkatkan kontribusi kepada Bangsa dan Negara, Telkom Group dan Telkomsel dituntut untuk terus meningkatkan nilai dan keuntungan perusahaan.

Strategi yang dicanangkan Telkom Group adalah dengan membangun portfolio di tiga area bisnis digital utama (konektivitas, platform dan layanan digital).

Dia menjelaskan, pengembangan bisnis digital bisa dilakukan dengan berinvestasi di perusahaan digital.

Dalam hal itu, dia menyebut Gojek dia sebagai partner yang tepat. Investasi Telkom di GoTo didorong atas peluang sinergi dan kolaborasi yang kuat antara kedua belah pihak.

Sementara, Hendri Mulya Syam Dirut Telkomsel mengatakan proses investasi Telkomsel di GoTo sudah sesuai tata kelola perusahaan yang baik, serta merujuk peraturan perusahaan dan regulasi yang berlaku, termasuk melibatkan penasihat independen di bidang legal dan finansial.

“Investasi Telkomsel di GoTo menghasilkan kenaikan nilai investasi, adopsi talenta digital serta inisiatif kolaborasi dan sinergi yang telah dilakukan sejak akhir tahun 2020 hingga hari ini juga menghasilkan nilai tambah bagi kedua perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia,” pungkasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs