Abetnego Tarigan Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden yang menghadiri pembukaan Kolabpreneur 2022 mengatakan, untuk mengembangkan ekonomi harus dibarengi dengan penguasaan teknologi digital.
“Acara ini harus digunakan peserta untuk menjadi pelaku usaha, dan jangan lupa untuk menggunakan penguasaan teknologi. Sekarang waktunya mengembangkan ekonomi berbasis digital,” ucapnya di Universitas Surabaya (Ubaya), Jawa Timur, Kamis (22/9/2022).
Menurutnya, kemajuan teknologi harus dimanfaatkan ompara pelaku usaha. Karena, kondisi tersebut memberikan peluang yang lebih besar untuk memajukan perekonomian.
Dia juga menambahkan, bmelek digital harus dibarengi dengan kolaborasi untuk menggerakan roda ekonomi.
“Hari ini kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, harus kolaborasi. Makanya, acara ini diadakan untuk mendorong terbentuknya pelaku usaha yang membangun kolaborasi,” imbuhnya.
Menurut Abetnego, kolaborasi merupakan cara efektif untuk mengembangkan jaringan, dan juga membangun hubungan antarpelaku usaha serta memunculkan inovasi-inovasi baru.
“Acara ini selain mengembangkan kapasistas, juga untuk mengembangkan jaringan. Orang yang maju itu bukan hanya karena punya pengetahuan, tapi juga karena punya hubungan yang baik dengan sesama,” timpalnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan yang tidak kalah penting dalam membangun usaha adalah pengalaman.
“Sekarang banyak orang pintar, tapi pengalamannya tidak begitu banyak. Ruang-ruang membangun pengalaman itu sangat penting. Jadi, bisa memiliki akses pengalaman usaha yang lebih luas,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, dia memberi semangat pada para perserta Kolabpreneur 2022 untuk menjadi pebisnis yang memiliki pikiran dan gerakan mengikuti perkembangan zaman.
Abetnego berharap, Kolabpreneur menjadi wadah berkembangnya para pelaku usaha, serta menghasilkan entrepreneur muda Tanah Air yang unggul.
Sekadar informasi, Kolabpreneur 2022 diadakan selama empat hari mulai tanggal 22 hingga 25 September 2022.
Kegiatan tingkat nasional itu diinisiasi oleh WU Hub Coworking Space, dan merupakan acara tahunan yang diselenggarakan di tiap kota di Indonesia.
Acara itu juga merupakan ajang adu ide inovasi yang meliputi empat cakupan topik, yakni green innovation, social innovation, creative innovation, dan culinary innovation. dengan peserta pelajar, mahasiswa, profesional, pelaku UMKM, serta masyarakat umum.(ris/dfn/rid)