Dalam kunjungannya ke Pasar Larangan Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (2/4/2022), Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur pastikan suplai dan harga bahan pokok kecuali minyak goreng curah, pada awal bulan Ramadan tetap stabil.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur mengecek ketersediaan serta harga bahan pokok mulai gula, beras, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur dan produk lainnya.
“Memasuki awal Ramadan, saya ingin memastikan bahwa suplai logistik bahan pangan di Pasar Larangan Sidoarjo ini pada dasarnya semua stabil kecuali minyak goreng curah,” ujar Khofifah seusai melakukan peninjauan dikutip Antara.
Lebih jauh, Khofifah mengatakan bahwa sebagian besar harga bahan masih sesuai dengan data dari Sistem Informasi Ketersediaan Perkembangan Bahan Pokok (SISKAPERBAPO) per 1 April 2022, dimana harga daging sapi berkisar di Rp113.974 per kilogram sedangkan daging ayam Rp35.787 per kilogram.
“Kalau untuk daging sapi, suplai dan harganya stabil. Daging ayam yang sedikit di atas HET. Kemarin masih di standar harga eceran tertinggi (HET), tapi hari ini ada kenaikan Rp3.000 per kilo,” katanya.
Kemudian untuk telur ayam adalah Rp24.086, bawang merah per kilogram dihargai Rp27.720, bawang putih dihargai Rp25.961 per kilogram. Selain itu, harga cabai, gula, dan beras cenderung normal, mulai Rp39.191 per kilogram untuk cabai merah besar keriting, Rp48.461 per kilogram untuk cabai merah besar biasa, dan Rp40.121 per kilogram untuk cabai rawit.
“Cabe, beras, dan gula stabil dan harganya normal. Pada dasarnya beras dan gula ini kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Alhamdulillah, suplai dan harganya stabil,” katanya.
Meski demikian, harga dan suplai minyak minyak goreng curah masih menjadi persoalan, karena saat ini Jatim masih membutuhkan kecukupan dan percepatan suplai untuk minyak goreng curah.
“Jadi ada yang sudah 1 bulan ataupun 2 minggu belum mendapatkan suplai minyak goreng curah. Ini persoalan nasional yang mudah-mudahan bisa disuplai lebih cepat dan lebih merata,” katanya.
Khofifah menyatakan, sebelumnya telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Perdagangan dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Hal tersebut menghasilkan suplai minyak goreng curah dari Kalimantan, setelah selanjutnya otoritas berpindah ke kementerian lain.
“Jadi waktu itu juga sempat didrop di Pasar Larangan ini adalah minyak goreng curah dari Kalimantan. Kemudian pasokan berikutnya setelah siap, ada perpindahan tanggung jawab dari Kemendag ke Kemenperin,” ujarnya.
Selain minyak goreng curah, dari penemuan di lapangan minyak goreng kemasan premium juga cukup mahal. Untuk kemasan premium, harga beli pedagang sudah mencapai lima puluh ribu rupiah per dua liter.
“Tadi saya tanya ada yang belinya saja sudah Rp25.000 per liter. Sehingga, pasti mereka menjual ada margin per liter dari yang dari mereka beli,” katanya.
Meski begitu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berharap agar selama Ramadan, semua bahan pokok bisa stabil suplai dan harganya. Sehingga, tidak akan ada kelangkaan bahan ataupun kenaikan harga yang signifikan.
“Jadi persoalan minyak goreng curah masih menjadi PR kita. Tapi mudah-mudahan memasuki Ramadan ini bisa segera mendapatkan suplai yang lebih proporsional sesuai dengan kebutuhan minyak goreng di Jawa Timur, yakni 59.000 ton per bulan. Begitu juga bahan lainnya, semoga bisa tetap stabil,” pungkas Khofifah. (ant/bil/iss)