Devi Afrianto Kabid Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Surabaya mengatakan, berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh timnya di lapangan, ketersediaan minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah di Surabaya relatif aman.
“Hari ini kami melakukan monitoring di beberapa pasar. Untuk minyak goreng kemasan seperti yang disampaikan Kementerian Perdagangan harga sudah diserahkan ke mekanisme pasar. Saat ini ketersediaannya aman, ada di range (kisaran) harga Rp22 ribu sampai dengan Rp26 ribu. Barangnya ada, bisa didapatkan di swalayan atau minimarket,” terangnya kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (25/3/2022).
Devi juga memastikan stok minyak goreng curah aman meskipun harganya fluktuatif.
“Hasil pemantauan kami pagi sampai siang tadi, ada barangnya. Rata-rata pedagang punya stok sampai 34 kilo. Untuk harga memang berfluktuasi. Kita sudah sering berkomunikasi dengan PD pasar untuk sosialisasi mengenai HET (Harga Eceran Tertinggi) di angka Rp14 ribu untuk minyak goreng curah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Devi juga menepis isu kelangkaan stok minyak goreng di Surabaya yang dinilainya kurang tepat.
“Saya kira perlu diklarifikasi lagi mengenai permasalahan tersebut karena yang kami temukan di lapangan stoknya ada. Cuma untuk harga perlu pengawasan yang perlu diperketat lagi,” tuturnya.
Meski stoknya ada, Devi mengaku minyak goreng curah stoknya harus ditambah untuk menghindari kelangkaan karena kebanyakan penggunanya adalah pelaku usaha.
Devi menambahkan, pihaknya bahkan pernah melakukan operasi pasar untuk membantu penyediaan minyak goreng kemasan.
“Tapi waktu itu sempat keluar Surat Edaran dari Kemendag agar Kabupaten/Kota menghentikan operasi tersebut karena stok di minimarket sudah aman,” tambahnya.
Devi juga meminta masyarakat untuk bisa melihat lebih luas, dan tidak mudah melakukan panic buying.
“Ini sebenarnya yang juga harus disikapi dengan hati-hati. Panic buying itu bukan masalah sepele dan selalu jadi penyebab utama kelangkaan juga,” pungkas Devi.(bil/dfn/faz)