Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) dan Bulog melakukan langkah strategis menyerap gabah, sekaligus menyiapkan langkah antisipatif mencegah penurunan harga gabah saat panen raya di Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
Melansir Antara, Minggu (10/4/2022) Suwandi Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, menyebutkan antisipasi dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak terkait untuk melakukan kesepakatan yakni dengan Dinas Pertanian, Kostraling, Bulog, serta Himbara guna menyerap gabah petani.
“Ini perlu gerak cepat, sebelum ada dampak dinamika harga maka mari kita saling bersinergi. MoU antara kita ini untuk kepastian pasar bagi petani, untuk berkoordinasi lebih kuat lagi, untuk perkuat pangan kita,” ujar Suwandi.
Penyerapan gabah pada April-Mei 2022 oleh Kostraling sebesar 45 ton gabah dan oleh Bulog sebesar 2.363 ton gabah atau setara 1.500 ton beras sesuai standar mutu yang ditetapkan.
Suwandi menyebutkan harga rata-rata gabah jika dipanen dengan mesin combine maka nilainya sekitar Rp4.400 hingga Rp4.600 per kg. Sedangkan jika dipanen secara manual sekitar Rp4.200 hingga Rp4.300 per kg. Hal itu dikarenakan kualitas gabah dengan panen manual masih kotor sehingga rendemennya rendah, sementara penggunaan mesin pascapanen harganya bisa lebih tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, rata-rata harga gabah dan beras di bulan Maret 2022 mulai turun di beberapa level. Oleh karena itu Kementan gerak cepat mengamankan harga gabah.
Suwandi mengatakan bahwa Kementan memiliki Program Kostraling yang berperan dalam penyerapan gabah petani. Program yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo ini, kata dia, perlu mendapat dukungan dari lembaga dan kementerian lain.
Menurut dia penggilingan yang tergabung di Kostraling perlu didukung dari Kredit Usaha Rakyat dengan bunga rendah, pengembalian pun dipermudah pada saat panen.
Supardi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi sangat mendukung respon antisipatif yang dilakukan tim Kementan. Sasaran tanam padi Kabupaten Ngawi 2021-2022 seluas 138.441 hektare, sementara data Luas Tambah Tanam (LTT) per 9 April luas panen 5.710 hektare.
Supardi menyebutkan harga gabah di Ngawi saat ini berbeda-beda di kisaran Rp4.400 hingga Rp4.600 per kg. Harga gabah kering panen (GKP) yang jatuh saat ini terjadi untuk padi varietas logawa yang memiliki spesifikasi gabah pecah, kusam, pera, dan tidak ada rasanya. Harga GKP varietas logawa sekitar Rp3.800 per kg. Padi logawa ini merupakan padi dengan indeks glikemiks rendah yang cocok untuk penderita diabetes.
“Kami optimis apabila pemerintah responsif maka tidak akan ada kendala sebagai akibat harga gabah jatuh saat panen raya,” sebut Supardi. (ant/tha/iss)