Jumat, 22 November 2024

Jokowi Sampaikan Tiga Poin Penting Terkait Pembangunan Infrastruktur Negara Berkembang

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi KTT G20 Bali. Foto: Grafis suarasurabaya.net

Krisis multidimensional yang tengah dihadapi dunia mengadirkan tantangan tersendiri di sektor pembangunan infrastruktur negara berkembang.

Salah satu yang harus dihadapi negara-negara berkembang adalah penyusutan ruang fiskal.

Dalam forum KTT G20, Joko Widodo Presiden menekankan tiga hal penting bagi Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dalam mendukung pembangunan infrastruktur negara berkembang.

Pertama, dukungan yang diberikan PGII harus bersifat country driven dan berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan.

Kemudian, PGII juga harus menjadikan konsultasi dan dialog dengan negara penerima sebagai pedoman utama.

“Pembangunan infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi disertai dukungan bagi negara berkembang untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri. Dengan demikian negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang,” ujarnya di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11/2022).

Jokowi mencontohkan, Indonesia sekarang sedang mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara yang ada di Kalimantan Timur.

Presiden RI meyakini langkah tersebut mampu membuka peluang investasi mencapai 20,8 miliar Dollar AS di berbagai sektor infrastruktur.

Kedua, upaya PGII mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang juga harus berdasarkan paradigma kolaborasi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendorong PGII melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta yang akan membawa manfaat nyata.

“Saya percaya inisiatif seperti PGII akan semakin bermanfaat jika melibatkan sebanyak-banyaknya negara di dunia,” tutur Presiden.

Ketiga, Jokowi bilang PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi.

Menurutnya, negara berkembang paling rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.

Presidensi G20 Indonesia berupaya mendorong kerja sama nyata di bidang infrastruktur berkelanjutan dan pendanaan pembangunan.

“Indonesia sendiri juga serius mengembangkan industri hijau, termasuk ekosistem industri mobil listrik sebagaimana bisa disaksikan langsung di KTT Bali ini,” katanya.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden menegaskan Indonesia selalu mendukung penguatan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang.

“Indonesia siap mendukung inisiatif PGII. Harapan saya PGII dapat memperkuat hasil yang telah dicapai di G20,” tandasnya.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs