Joko Widodo Presiden RI, hari ini, Kamis (28/7/2022), mengawali kunjungan kerjanya bertemu pimpinan perusahaan Korea Selatan, di Lotte Hotel, Kota Seoul.
Dalam pertemuan tersebut, para chief executive officer (CEO) perusahaan Korea Selatan mengapresiasi iklim investasi di Indonesia yang kondusif.
Menanggapi hal itu, Presiden RI meminta para investor jangan sungkan menyampaikan kendala di lapangan kepada para menteri, atau bahkan langsung kepada dirinya.
Kepala Negara menjamin bisa membereskan berbagai permasalahan semisal perizinan, imigrasi dan persoalan lain dalam proses investasi.
“Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tapi, apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi, kalau ada masalah. Kalau mentok dua menteri itu tidak bisa menyelesaikan, bisa lapor ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya,” ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, Pemerintah Indonesia terus berupaya mempermudah regulasi lewat Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
RI 1 menjelaskan, itu merupakan sebuah reformasi struktural yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk membuka pintu investasi seluas-luasnya.
Di hadapan para CEO perusahaan Korea Selatan, Presiden RI menyampaikan terima kasih atas investasi yang sudah ditanamkan di Indonesia.
Berdasarkan data yang dipegang Jokowi, investasi Korea Selatan meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sekarang, Korea Selatan tercatat sebagai investor terbesar keenam di Indonesia. Jokowi Presiden berharap Korea Selatan bisa masuk peringkat tiga besar dalam waktu dekat.
“Sekarang Korea Selatan adalah investor terbesar keenam di Indonesia. Itu sebuah capaian yang sangat bagus dan harapan kami, Korea Selatan bisa masuk tiga besar investor di Indonesia,” harapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan yang baik. Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2022 di angka 5,01 persen. Sementara inflasi bisa dikendalikan di angka 4,3 persen.
Surplus perdagangan Indonesia semester pertama tahun 2022 mencapai 24,8 miliar Dollar AS.
Pada kesempatan itu, Presiden Indonesia mengajak para CEO perusahaan Korea Selatan maju bersama mengembangkan perekonomian kedua negara.
“Mari kita melangkah maju bersama Indonesia dan Korea Selatan untuk membangun ekonomi yang lebih baik,” tegasnya.
Usai pertemuan, Presiden RI menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi dengan PT Krakatau Steel dan POSCO Holdings perusahaan baja asal Korea Selatan.(rid/rst)