Joko Widodo Presiden RI mendorong pemimpin ekonomi APEC memperkuat kerja sama konkret, untuk menghadapi ancaman krisis global mulai dari krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, dan juga ancaman resesi.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi, siang hari ini, Jumat (18/11/2022), dalam intervensinya pada pertemuan sesi pertama pemimpin Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), di Kota Bangkok, Thailand.
“Kolaborasi jangka pendek mutlak diperlukan untuk mengatasi inflasi, dan memastikan ketahanan pangan,” ucapnya di hadapan pemimpin negara APEC.
Pada kesempatan itu, Jokowi mendukung implementasi APEC Food Security Roadmap Towards 2030 untuk menjamin ketahanan pangan melalui teknologi dan digitalisasi, peningkatan produktivitas, efisiensi sistem pangan, serta kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
Sedangkan untuk jangka panjang, Jokowi Presiden mendorong penguatan kemitraan ekonomi digital dan ekonomi hijau.
Di forum internasional itu, Presiden Indonesia menegaskan pentingnya ekonomi digital dan transformasi digital untuk pemulihan ekonomi yang inklusif.
Kemudian, RI 1 mendorong pengembangan ekonomi hijau untuk memulihkan perekonomian di kawasan Asia-Pasifik.
Berdasarkan data yang dipegang, sudah lebih dari 90 miliar Dollar AS dipakai untuk membangun berbagai proyek hijau di negara-negara APEC.
Lebih lanjut, Jokowi mengapresiasi The Bangkok Goals for the Bio-Circular-Green Economy yang nantinya membuka akses pembiayaan, teknologi, inovasi, dan penguatan kapasitas ekonomi ramah lingkungan.(rid)