Jumat, 22 November 2024

Jokowi: Harga Mie dan Roti Bisa Melonjak karena Tersendatnya Pasokan Gandum Ukraina dan Rusia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi

Joko Widodo Presiden mengatakan, masyarakat Indonesia harus bersyukur karena tidak terjadi kelangkaan beras berkat banyaknya produksi dalam negeri.

Bahkan, Presiden menyebut sudah tidak ada impor beras selama tiga tahun belakangan.

Sementara, krisis pangan melanda berbagai negara karena tersendatnya pasokan gandum dari Ukraina dan Rusia yang tengah terlibat perang.

Terkait krisis gandum, Jokowi mengingatkan masyarakat yang gemar memakan produk olahan gandum seperti mie dan roti bersiap menghadapi kenaikan harga.

Berdasarkan data yang dipegang Kepala Negara, Indonesia mengimpor gandum sebanyak 11 juta ton dari Rusia, Ukraina dan Belarusia.

Hal itu disampaikan Jokowi Presiden, siang hari ini, Kamis (7/7/2022), dalam acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Sumatera Utara.

“Ratusan juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia. Sekarang ini sudah mulai karena barang itu nggak bisa keluar dari Ukraina dan Rusia. Di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai kekurangan pangan akut. Sudah mulai yang namanya kelaparan. Di Indonesia, ini hati-hati yang suka makan roti karena harganya bisa naik,” ucap Jokowi.

Sebelumnya, Adhi Lukman Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia mengatakan, lamanya perang Rusia-Ukraina akan berimbas terhadap pasokan gandum di Indonesia.

Dia bilang, dampak tidak langsung dari perang Rusia-Ukraina antara lain harga komoditi substitusi, dan harga ongkos energi naik. Karena, sumber pangan dan energi sulit dipisahkan.

Maka dari itu, Adhi menyarankan Indonesia mencari alternatif negara pemasok gandum seperti yang juga dilakukan negara lain di dunia.

Berdasarkan data tahun 2021, pemasok gandum terbesar untuk Indonesia adalah Australia 40,9 persen, lalu Ukraina 26,8 persen, dan Kanada 16,7 persen.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs