Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang signifikan di berbagai sektor, salah satunya sektor perekonomian. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya rumah kreatif produksi alas kaki, yang menempati bekas Wisma Barbara di Gang Dolly, Surabaya juga merasakan dampak dari masa pandemi dengan penurunan omzet penjualan sepatu yang cukup drastis.
Atik Tri Ningsi Ketua KUB Mampu Jaya menjelaskan, Mampu Jaya beranggotakan sebanyak 15 orang yang seluruhnya merupakan warga asli Dolly. Dengan adanya gempuran pandemi, jumlah pekerjanya juga berkurang.
Saat dikunjungi suarasurabaya.net, di rumah produksinya sekitar enam orang pekerja sedang mengerjakan proses pembuatan sandal, mereka terbagi tugas dari menjahit, mengelem, sampai menge-sol. “Tidak banyak sehari hanya 200 pasang,” jelas salah satu pekerja.
Atik mengatakan tak hanya pekerja yang berkurang, pesanan alas kaki pun alami penurunan. “Biasanya sandal hotel slippers banyak pesanan sekarang sepi,” kata Atik. Padahal sebelum pandemi KUB Mampu Jaya mampu memproduksi 2 ribu pasang slipper per hari dari pesanan hotel dari berbagai daerah.
Meski pesanan tak sebanyak dulu, diakui Atik sejak akhir Desember pesanan sudah mulai meningkat. “Sejak PPKM dibuka bertahap, pesanan dari pabrik berupa sepatu dan sandal custom sudah mulai datang,“ jelasnya.
Selain menerima pesanan dalam jumlah banyak, di sini juga melayani pesanan custom perorangan untuk sepatu kulit, sedangkan sepatu kets minimal 1 kodi atau 20 pasang.
Jika ingin membeli bisa datang langsung ke tempat produksi ini. Kreasi sepatu dan sandal dipajang rapi di etalase, sepintas model maupun bahannya tidak kalah dengan sepatu atau sandal brand ternama, untuk kisaran harga sepatu kets dijual mulai Rp150 ribu hingga Rp200 ribu-an.
Ke depan Atik berharap agar kondisi cepat normal kembali sehingga omzet dari penjualannya bisa naik kembali.(man/ipg)