PT PLN (Persero) menghadirkan layanan penjualan sertifikat Renewable Energi Certificate (REC). Hal ini diwujudkan melalui kesepakatan penggunaan layanan REC untuk PT Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan dan PT Cheil Jedang Indonesia Site Jombang.
Berdasarkan data yang diterima Suara Surabaya, Rabu (14/9/2022), penandatanganan perjanjian jual beli REC antara Mochamad Abdul Basyid Manager PLN UP3 Pasuruan, dengan Imam Nachrowi Associate Director Administration PT Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan, untuk pembelian REC sebanyak 110.490 unit atau setara 110.490 MWh.
Sementara, Beny Effendi penandatanganan Director Administration PT Cheil Jedang Indonesia Site Jombang dengan Puguh Prijandoko Manager UP3 Mojokerto, untuk pembelian REC sebanyak 52.000 unit atau setara 52.000 MWh.
Lasiran General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa (UID) Jawa Timur memaparkan, dengan layanan REC pelanggan akan mendapat pengakuan dari dunia internasional bahwa perusahaannya telah menggunakan energi terbarukan. Setiap satu unit REC merepresentasikan satu MWh listrik yang digunakan, berasal dari pembangkit green energy.
“Di Jawa Timur, hingga Agustus 2022 sebanyak 22 pelanggan telah dipasok dengan green energy melalui pembelian 155.443 Unit REC. Namun kali ini bertambah dengan PT Cheil Jedang Indonesia Site Jombang dan PT Chiel Jedang Indonesia Site Pasuruan. Tentu hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendorong transisi energi melalui penggunaan energi bersih,” jelas Lasiran.
Ia menambahkan, manfaat yang didapat pelanggan dengan REC yaitu memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
“Dengan pasokan energi bersih, PT Cheil Jedang Indonesia bisa lebih berfokus untuk peningkatan operasional perusahaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Imam Nachrowi, Associate Director Administration PT Cheil Jedang Indonesia Site Pasuruan, mengungkapkan bahwa perusahaannya terus memperhatikan isu lingkungan dalam pengembangan produknya selama ini.
“Secara korporasi kami memiliki sertifikasi A untuk ESG (Environment Social Governance) yang salah satunya rilis carbon harus terkontrol. Oleh karena itu, CJI Site Pasuruan dan Jombang dialihkan penggunaan energi nya menggunakan EBT, karena pasar kami 60 persen di Eropa, dan disana akan dikenakan pajak emisi, maka itulah alasan kami menggunakan REC,” terang Imam.
Ia pun memberikan apresiasi akan layanan PLN dan mengucapkan terima kasih atas suplai pasokan listrik yang andal oleh PLN selama bertahun-tahun.
Kontrak pembelian REC memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060. Diharap, masifnya kontrak pembelian REC di sektor industri dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025. (des/ipg)