Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, Indonesia berhasil mengamankan sekitar 8 miliar Dollar AS atau setara Rp125 triliun komitmen investasi, dari rangkaian kegiatan Group of Twenty (G20) tahun ini.
Angka tersebut, menurut Bahlil, bisa terus bertambah karena masih ada sejumlah perjanjian dasar terkait kerja sama (Head of Agreement) yang belum secara resmi ditandatangani.
“Komitmen investasi yang sudah diteken kurang lebih sekitar 7 sampai 8 miliar Dollar AS. Tapi, ada sekitar kurang lebih 10 miliar Dollar AS yang belum bisa diteken walau sudah ada kesepahaman. Saya tidak mau mengumumkan yang 10 miliar Dollar AS karena belum diteken,” ucapnya lewat keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022).
Dia menjelaskan, komitmen investasi itu berasal dari sejumlah negara seperti Korea Selatan, China, dan beberapa negara Eropa.
Selama rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Bahlil menyebut sudah melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara serta perusahaan di berbagai sektor.
Karena tingginya minat penanam modal dari luar negeri, Bahlil bilang bisa bertemu sampai 10 investor setiap hari.
Seperti diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menghasilkan Deklarasi Bali (Bali Leaders Declaration) serta sederet rencana aksi dengan tujuan yang konkret.
Kemudian, ada G20 Action for Strong and Inclusive Recovery yang berisi daftar proyek dari berbagai diskusi dan negosiasi yang dilakukan selama masa Presidensi Indonesia G20.
Di sektor kesehatan, G20 Indonesia menghasilkan sejumlah hal konkret, seperti terbentuknya Dana Pandemi (Pandemic Fund) yang sudah mengumpulkan 1,5 miliar Dollar AS.
Lalu, pembentukan dan operasionalisasi resilient and sustainability trust di bawah IMF yang menampung dana sebanyak 81,6 miliar Dollar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.(rid/ipg)