Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur mencapai 72,14 pada 2021. Meningkat sebesar 0,43 poin jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar 71,71 poin.
“Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia di Jawa Timur pada tahun 2021 meningkat sebesar 0,60 persen poin bila dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan adanya pemulihan Jawa Timur pasca puncak Pandemi Covid-19,” ujar Dadang Hardiwan Kepala Badan Pusat Statistik dalam laporan di laman resmi.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung hingga saat ini, efeknya terhadap IPM belum signifikan. Walaupun di tahun 2020, pengeluaran per kapita per tahun Jawa Timur menurun dibandingkan periode sebelumnya, tetapi secara agregat IPM tetap meningkat.
Sedangkan jika dirata-rata, kenaikan IPM Jawa Timur setiap tahunnya mencapai 0,57 poin selama 2015 hingga 2021.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Jawa Timur agar capaian IPM setiap tahunnya dapat diiringi dengan peningkatan kualitas pembangunan. Tentunya yang tercermin dari pelayanan masyarakat dan mempermudah akses pendidikan, kesehatan, sehingga multiplier effect-nya dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat.
Dadang menerangkan bahwa paradigma pembangunan saat ini terbagi atas pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia. Pembangunan ekonomi menggunakan indikator pertumbuhan ekonomi dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai ukuran capaian pembangunan, sementara pembangunan manusia menggunakan IPM untuk mengukur hal yang sama.
“BPS menghitung dan menyajikan kedua indikator tersebut sebagai indikator pembangunan yang saling melengkapi,” pungkasnya. (tha/iss/ipg)