Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berkomitmen membuka peluang pasar bagi pengusaha Jatim, baik pasar nasional ataupun pasar global.
Kali ini, Kadin Jatim mengikuti misi dagang dan investasi yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (13/4/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Kadin Jatim membawa sekitar 12 orang pengusaha yang bergerak di berbagai bidang untuk melakukan pertemuan business to business dengan pengusaha asal Kalimantan Selatan.
“Dari pertemuan tersebut, terjadi kesepakatan dagang antara kedua belah pihak dengan total nilai transaksi mereka berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 52 miliar,” tegas Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim, Rabu (13/4/2022).
Ada 7 komoditas yang berhasil dikerjasamakan, diantaranya adalah komoditas arang kayu halaban dengan nilai transaksi sebesar Rp21,6 miliar, komoditas Fillet Dori, Patin, Kepiting Soka dan lainnya sebesar Rp 10,2 miliar, bebek potong dan sayur-sayuran Rp10,8 miliar, mukenah bordir Rp3,8 miliar, kornet sapi dan makanan kemasan sebesar Rp500 juta dan jamu kekinian sebesar Rp320 juta.
Menurut penjelasannya, arang kayu halaban adalah jenis arang kayu yang cukup diminati oleh pasar Eropa karena tingkat kepanasannya jauh lebih tinggi dibanding jenis kayu biasa. Arang tersebut biasanya digunakan untuk perapian, utamanya disaat musim dingin. Oleh karena itu, permintaan cukup besar hingga mencapai 15 kontainer per bulan.
“Arang kayu halaban ini adalah komoditas potensial untuk diekspor ke Eropa. Pengusaha Jatim membelinya di sini karena di Kalsel masih sangat banyak, tetapi kayu ini kan termasuk kayu hutan, sehingga pasokan terbatas. Untuk itu, kami juga berkomitmen membantu pembibitannya agar ada peremajaan sehingga kayu tidak cepat habis,” ungkap Adik.
Selain pembibitan kayu halaban, pengusaha Jatim juga mendatangkan tungku perapian yang digunakan untuk pembakaran dalam proses pembuatan kayu arang. Dengan menggunakan teknologi pembakaran ini, maka tingkat kekeringan bisa ditentukan, karena tingkat kekeringan bisa disesuaikan buyer.
Selain melakukan misi dagang, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Kadin Jatim dengan Kadin Kalimantan Selatan dalam bidang pengembangan perdagangan antar provinsi, serta penyelenggaraan program pendidikan, pelatihan, dan pengembangan Sumber Daya Mansuia (SDM).
Adik menegaskan, kegiatan Misi Dagang ke Kalimantan Selatan ini adalah kegiatan yang ke empat yang digelar pemprov Jatim bersama Kadin Jatim di tahun 2022. Sebelumnya, misi dagang juga dilakukan di provinsi lain seperti Gorontalo, palu, Jambi dan Palembang.
“Setelah lebaran akan dilaksanakan misi dagang ke Bangka Belitung. target per bulan sekali diadakan sehingga dalam satu tahun ada sekitar 12 kali misi dagang yang dilaksanakan. Dan harapan kami kegiatan ini bisa menjadi kesempatan bagi pengusaha, khususnya UMKM yang akan memasarkan produk di luar pulau. karena pasar sangat terbuka lebar. baik untuk pengusaha Jatim yang akan ke provinsi lain ataupun pengusaha luar Jatim yang akan masuk Jatim, pasar masih terbuka lebar,” pungkas Adik. (bil/ipg)