Sabtu, 23 November 2024

IHSG Akhir Pekan Ditutup Jatuh, Dipicu Aksi Jual Investor Asing

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi: Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Antara

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (23/9/2022) sore ditutup turun, dipicu aksi jual oleh investor asing.

Seperti dilansir dari Antara, IHSG ditutup melemah 40,32 poin atau 0,56 persen ke posisi 7.178,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 7,01 poin atau 0,68 persen ke posisi 1.025,63.

“Indeks saham di Asia sore ini ditutup turun karena investor masih mempertimbangkan prospek suku bunga acuan di AS naik lebih tinggi secara lebih cepat dari ekspektasi,” tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Suku bunga acuan naik tajam minggu ini di berbagai negara antara lain, AS, Inggris, Swedia, Swiss, Norwegia, Indonesia, Filipina, dan Taiwan. Namun pandangan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), bahwa suku bunga acuan akan tetap tinggi pada 2023, adalah pemicu utama aksi jual di pasar saham.

Pasar obligasi dan valuta asing (valas) juga turut terguncang oleh kenaikan terkini suku bunga acuan di AS dimana reli nilai tukar mata uang dolar AS mulai membuat sejumlah negara mitra dagang AS mulai merasa tidak nyaman.

Nilai tukar euro dan yen terhadap dolar AS turun ke level terendah dalam 20 tahun sehingga memicu intervensi pasar oleh Pemerintah Jepang untuk pertama kali sejak 1998.

Pasar obligasi diselimuti oleh kecemasan karena investor dan pemangku kebijakan kesulitan menentukan seberapa tinggi suku bunga jangka pendek harus naik untuk menjinakkan inflasi di berbagai belahan dunia.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas perekonomian pada Agustus tetap tumbuh positif. Uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2022 tercatat tumbuh 9,5 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 9,6 persen (yoy) pada Juli.

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dengan sektor teknologi paling dalam 1,41 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan masing-masing turun 1,11 persen dan 1 persen.

Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor barang konsumen primer dan sektor transportasi & logistik masing-masing sebesar 0,7 persen dan 0,51 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SRAJ, WMPP, WINS, KJEN, PNIN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni AMMS, BUMI, COAL, CARS, dan DEWI.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp768,67 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp748,74 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.375.789 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,95 miliar lembar saham senilai Rp14,64 triliun. Sebanyak 268 saham naik, 248 saham menurun, dan 182 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Hang Seng melemah 214,68 poin atau 1,18 persen ke 17.933,27, Indeks Shanghai turun 20,54 poin atau 0,66 persen ke 3.088,37, dan Indeks Straits Times terkoreksi 35,97 poin atau 1,1 persen ke 3.227,1. Sedangkan bursa saham Jepang libur.(ant/gat)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs