Seperti yang dilansir Antara, Sabtu (20/8/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, jatuh 8,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi ditutup pada 1.762,90 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, kontrak emas Desember kehilangan hampir 53 dolar AS atau 2,90 persen.
Emas berjangka tergelincir 5,50 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.771,20 dolar AS per gram pada Kamis (18/8/2022), setelah jatuh 13 dolar AS atau 0,73 persen menjadi 1.776,70 dolar AS pada Rabu (17/8/2022), dan tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.789,70 dolar AS pada Selasa (16/8/2022).
Dolar AS yang diperdagangkan terbalik terhadap emas, yang mulai merangkak naik pada Jumat (19/8/2022), indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya menguat jauh lebih tajam mencapai tertinggi lima minggu di 108,14.
“Emas bergerak lebih rendah lagi karena dolar terus mendapat dukungan kuat,” kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Ia juga menambahkan, bahwa kebangkitan greenback telah sangat membebani logam kuning yang sudah melihat aksi ambil untung setelah mencapai 1.800 dolar AS.
Thomas Barkin, Presiden Fed Richmond mengatakan bahwa ia percaya Federal Reserve akan melakukan apa yang diperlukan untuk membawa inflasi kembali ke tingkat target sebesar 2,0 persen, tetapi itu tidak mungkin terjadi dengan cepat.
Sebagai informasi, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 39,5 sen atau 2,03 persen, menjadi 19,069 dolar AS per gram. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 16,9 dolar AS atau 1,87 persen, menjadi ditutup pada 888 dolar AS per gram. (ant/des/ipg)