Seperti yang dikutip Antara, Kamis (18/8/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman bulan Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 13 dolar AS atau 0,73 persen, menjadi 1.776,70 dolar AS per gram, ini menambah penurunan 1,40 persen dalam dua sesi sebelumnya.
Emas berjangka juga turun 8,40 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.789,70 dolar AS pada Selasa (16/8/2022), setelah anjlok 17,4 dolar AS atau 0,96 persen menjadi 1.798,10 dolar AS pada Senin (15/8/2022), dan menguat 8,30 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.815,50 dolar AS pada Jumat (12/8/2022).
Federal Reserve (Fed) merilis risalah/wacana tertulis pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang menunjukkan sikap kebijakan yang lebih ketat untuk memenuhi mandat ganda pengendalian inflasi dan meningkatkan lapangan kerja.
Harga emas, dalam risalah pertemuan Federal Reserve pada bulan Juli mengatakan, kenaikan suku bunga AS dapat melambat di beberapa titik, jika inflasi terus mundur dari tertinggi empat dekade yang terlihat awal tahun ini.
“Begitu suku bunga kebijakan telah mencapai tingkat yang cukup ketat, kemungkinan akan tepat untuk mempertahankan tingkat itu untuk beberapa waktu,” kata The Fed dalam risalah pertemuan 26-27 Juli.
Banyak pejabat Federal Reserve juga khawatir tentang pengetatan yang berlebihan, dengan risalah yang mengatakan anggota FOMC waspada terhadap kenaikan suku bunga yang berlebihan dan merasa bahwa kenaikan suku bunga yang melambat mungkin tepat selama kondisi ekonomi yang lebih lemah.Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (17/8/2022) bahwa penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada Juli, sebagai akibat dari penurunan harga bensin.
Sebagai informasi, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 35,4 sen atau 1,76 persen, menjadi 19,731 dolar AS per gram. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 12 dolar atau 1,29 persen, menjadi 919,30 dolar per gram. (ant/des/rst)