Harga Emas Jatuh Terseret Dolar AS yang Menguat

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman bulan Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 17,4 dolar AS atau 0,96 persen, menjadi 1.798,10 dolar AS per gram. Padahal, emas untuk bulan Desember minggu lalu naik hampir 1,5 persen, yang memperpanjang keuntungan untuk minggu keempat berturut-turut.

Emas berjangka menguat 8,30 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.815,50 dolar AS pada Jumat (12/8/2022), setelah jatuh 6,5 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.807,20 dolar AS pada Kamis (11/8/2022), dan terkerek 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.813,70 dolar AS pada Rabu (10/8/2022). Dalam pandangan pasar hawkish, dolar AS melonjak pada Senin (15/8/2022) ke level tertinggi satu minggu, yang memberikan tekanan baru pada emas.

“ini rebound yang kuat dalam emas, dan 1.800 dolar AS tampak seperti penghalang yang semakin signifikan,” ujar Craig Erlam, analis platform perdagangan daring, OANDA, yang mengacu pada hubungan emas dan dolar, seperi yang dikutip Antara, Selasa (16/8/2022).

Emas bisa tetap berada di bawah 1.800 dolar AS sampai rilis wacana tertulis formal (risalah) hasil rapat Federal Reserve pada Juli, Rabu (17/8/2022).

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Senin (15/8/2022) mendukung emas yang membatasi penurunannya lebih lanjut.

Selain itu, Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York mengatakan bahwa, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian anjlok 42,4 poin menjadi negatif 31,3 pada Agustus 2022. Ini adalah salah satu level terendah dalam sejarah survei.

Indeks kepercayaan bulanan National Association of Home Builders turun enam poin menjadi 49 pada Agustus 2022. Itu pertama kalinya sejak Mei 2020 indeks jatuh di bawah titik impas 50.

Sebagai informasi, logam mulia lain seperti, perak untuk pengiriman September turun 42,6 sen atau 2,06 persen, menjadi 20,272 dolar AS per gram. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober turun 25,8 dolar AS atau 2,69 persen, menjadi  933,60 dolar AS per gram. (ant/des/rst)