Senin, 25 November 2024

Gubernur Jatim Komitmen Tekan Pengendalian Inflasi Pangan Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat memberikan pengarahan dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (10/8/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan komitmennya untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dan mengajak semua elemen strategis untuk bersinergi dalam upaya pengendalian inflasi pangan di Indonesia.

Komitmen itu ia tegaskan saat menjadi keynote speaker dalam Kick Off GNPIP yang dibingkai dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim, di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu (10/8/2022) pagi.

Gubernur juga menjelaskan langkah strategis pengendalian inflasi melalui 4 K, yaitu K1 : Keterjangkauan harga, K2 : Ketersediaan pasokan, K3 : Kelancaran distribusi dan K4 : Komunikasi Efektif. Saat ini semua elemen strategis vertikal horisontal harus bergerak bersama baik secara lokal, regional maupun nasional.

“Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) ini membutuhkan strong partnership dan strong commitment diantara seluruh elemen strategis di negeri ini,” kata Khofifah dalam keterangan yang diterima suarasuabaya.net.

Khofifah Gubernur dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan, bahwa pengendalian inflasi pangan harus dilakukan bersama lintas sektor vertikal horisontal.

Hal itu pula yang selama ini ia lakukan dalam mengendalikan inflasi di Jatim. Gubernur aktif berkoordinasi dengan Kapolda, Pangdam, Kajati dan jajarannya sampai tingkat bawah juga bupati/walikota, dalam mengambil sebuah kebijakan.

Khofifah juga menjelaskan, bahwa pengendalian inflasi pangan akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, karena hal ini berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok.

Lebih lanjut ditegaskan Gubernur bahwa inflasi Jatim pada Juli 2022 sebesar 0,61 persen month per month. Menurut Khofifah angka tersebut termasuk cukup tinggi.

Hal tersebut dipicu dari harga beberapa komoditi pangan termasuk cabai merah dan bawang merah sudah menurun signifikan. Sementara telur dan daging ayam masih diatas harga eceran tertinggi (HET).

Alasannya, memang pakan ayam ternak terutama 50 persen dari jagung menurut para peternak harganya relatif masih cukup tinggi dibandingkan HET yang ditetapkan pemerintah.

“Format format seperti ini memang membutuhkan penyelesaian berupa macro policy secara nasional yang menjadi bagian sangat penting,” tuturnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menerangkan saat terjadi inflasi seperti saat ini dibutuhkan intervensi efektif yang harus dilakukan kepala daerah. Maka dibutuhkan panduan regulasi dari pusat yang clear yang bisa dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah.

Meski begitu, dia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim yang secara year on year 5,74 persen tertinggi di Indonesia, menjadikan Jatim sebagai lokomotif perekenomian nasional. Selain itu, posisi Jatim sebagai lumbung pangan nasional juga memiliki peranan penting dalam pengendalian inflasi pangan.

“Maka dalam mengendalikan inflasi pangan kita akan melakukan beberapa langkah ekstra bersama TPID Jatim. Diantaranya perluasan kerjasama antar daerah (KAD) dalam lingkup provinsi Jawa Timur dengan provinsi lain, melakukan operasi pasar prioritas yang targeted dan terukur, serta digitalisasi hulu-hilir komoditi pangan,” tandasnya.

Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa kerjasama antar daerah telah rutin dilakukan oleh provinsi Jawa Timur. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Provinsi Jawa Timur dengan berbagai provinsi di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak termasuk para pengusaha dan pedagang.

“Kami ini Hampir setiap bulan melakukan misi dagang, dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ini salah satunya tersupport sangat signifikan dari misi dan antar pulau antar provinsi,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa TPID Jatim akan terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung upaya pengendalian inflasi pangan baik dengan Kabupaten Kota di Jawa Timur maupun dengan provinsi lain di Indonesia.

Kepada seluruh kepala daerah Kabupaten Kota di Jawa Timur, Gubernur Khofifah mengajak untuk terus saling update bersama. Bahwa ada suasana yang harus dibangun seperti harapan Gubernur Bank Indonesia yaitu menurunkan inflasi pangan maksimal 5 % sampai 6%.

“Kalau saya tentu berharap dibawah itu, saya rasa kerja keras semuanya memungkinkan untuk bisa melakukan stabilisasi harga terutama harga pangan,” ucapnya.(bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs