Harga emas sedikit menguat pada Rabu pagi, bangkit dari kerugian dua sesi berturut-turut setelah reli Dolar berhenti dan saham-saham Amerika Serikat (AS) merosot, namun masih di bawah level psikologis baru 1.650 Dolar AS.
Seperti dilansir Antara, Rabu (28/9/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 2,80 Dolar AS atau 0,17 persen, menjadi 1.636,20 Dolar AS per gram, setelah mencapai tertinggi sesi di 1.650,10 Dolar AS dan terendah sesi di 1.628,70 Dolar AS.
Emas berjangka merosot 22,20 Dolar AS atau 1,34 persen menjadi 1.633,40 Dolar AS pada Senin (26/9/2022), setelah anjlok 25,50 Dolar AS atau 1,52 persen menjadi 1,655,60 Dolar AS pada Jumat (23/9/2022), dan terangkat 5,40 Dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.681,10 Dolar AS.
Analis pasar berpendapat, bahwa emas kemungkinan tidak akan turun, sebelum pasar yakin dengan tren suku bunga.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Selasa (27/9/2022) beragam. Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board meningkat pada September untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 108,0, naik dari 103,6 pada Agustus.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang tahan lama, produk yang dimaksudkan untuk bertahan setidaknya tiga tahun, turun 0,2 persen menjadi 272,7 miliar Dolar AS yang disesuaikan secara musiman pada Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Departemen Perdagangan AS juga melaporkan penjualan rumah baru AS melonjak 28,8 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 685.000 unit pada Agustus.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember tergelincir 14,3 sen atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 18,337 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober jatuh 3,20 dolar atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 846,90 Dolar per gram. (ant/des)