Elon Musk CEO Tesla Inc (TSLA.O) telah menjual saham Tesla lagi senilai 3,6 miliar dolar AS atau senilai Rp55,9 triliun pada Rabu (14/12/2022).
Total penjualan ini mendekati 40 miliar dolar untuk tahun ini, sehingga investor khawatir akibat perusahaan pembuat kendaraan listrik itu berada di posisi terendah dalam dua tahun.
Menurut laporan kepada otoritas sekuritas AS menunjukkan, Musk melepaskan 22 juta saham produsen mobil paling berharga di dunia itu selama tiga hari, mulai Senin (12/12/2022) hingga Rabu (14/12/2022).
Penjualan ini merupakan yang kedua dilakukan Musk sejak membeli Twitter senilai 44 miliar dolar AS pada Oktober lalu, meskipun dia meyakinkan bahwa telah selesai menjual saham Tesla pada April lalu.
Tidak jelas apakah penjualan tersebut terkait dengan akuisisi Twitter, tetapi investor khawatir pembelian Twitter akan membuat Musk mengalihkan fokusnya dari Tesla ke Twitter.
“Itu tidak menaruh banyak kepercayaan pada bisnis, atau berbicara banyak tentang perhatiannya,” kata Tony Sycamore, seorang analis di broker IG Markets.
“Ini bukan situasi yang baik. Saya telah berbicara dengan banyak investor yang memiliki saham Tesla dan mereka sangat marah pada Elon.”
Tidak ada tanggapan segera dari Musk mengenai Tesla atas permintaan Reuters yang dikirim melalui surel di luar jam kerja.
Menurut data Refinitiv, Musk menguasai 13,4 persen saham Tesla yang turun 17 persen pada tahun lalu.
Saham Tesla naik sekitar 1,0 persen di awal perdagangan pada Kamis (15/12/2022), sehingga pada tahun ini telah berkurang setengahnya. Ini membuat kinerja buruk bagi pembuat mobil maupun Nasdaq yang turun sekitar 30 persen untuk tahun ini.
Total penjualan Musk selama setahun terakhir hampir mencapai 40 miliar dolar AS.
“Ini akan mulai melelahkan bagi investor,” kata Tareck Horchani Kepala perdagangan pialang di Maybank Securities di Singapura.
Penjualan saham terbaru datang sebulan setelah Musk menjual saham senilai 4 miliar dolar AS pada hari-hari setelah dia menutup kesepakatan Twitter.
Ross Gerber investor Tesla sekaligus pendukung kuat Musk menulis di akun Twitter-nya, Tesla harus mengumumkan pembelian kembali untuk memanfaatkan harga saham rendah yang diciptakan Elon.
Menurut Forbes, kekayaan Musk sebagian besar ada di saham Tesla. Hal ini membuat Musk kehilangan gelar orang terkaya karena harga saham Tesla jatuh di tahun ini ketika diambil alih Bernard Arnault bos Louis Vuitton.
Sementara itu, Twitter telah melihat pengiklan melarikan diri di tengah kekhawatiran tentang pendekatan Musk untuk mengawasi cuitan, memukul pendapatan dan kemampuannya untuk membayar bunga atas utang 13 miliar dolar AS yang diambil Musk untuk kesepakatan itu.
Investor mengatakan, cuitan kontroversial itu juga mengancam terhadap penjualan mobil Tesla dan merusak merek.
“Investor khawatir tentang permintaan, harga, margin kotor dan gangguan/overhang/dampak Twitter pada merek Tesla,” kata RBC Capital Markets, memangkas target harganya sebesar 100 dolar AS menjadi 225 dolar AS.
Tesla juga menghadapi hambatan ekonomi makro yang membebani permintaan mobil mahalnya. Perusahaan itu kemudian menawarkan diskon di dua pasar terbesar, yakni Amerika Serikat dan China, sebagai upaya meningkatkan permintaan.
Musk mengatakan, Tesla akan hebat dalam jangka panjang, tetapi tidak mengendalikan gelombang ekonomi makro, Selasa (13/12/2022).(ant/tik/ipg)