Seperti yang dilansir Antara, Kamis (8/9/2022), mata uang AS melonjak 144,99 yen, mencapai level untuk pertama kali sejak Agustus 1998 yang berada di level 147,43. Dolar terakhir naik 0,9 persen pada 144,09 yen.
Terhadap sterling, greenback mencapai 1,1407 dolar, terendah sejak 1985 dan terakhir turun 0,1 persen pada 1,1509 dolar.
Euro jatuh di bawah 99 sen pada Rabu (7/9/2022) setelah merosot 0,9864 dolar pada Selasa (6/9/2022), terendah sejak Oktober 2002. Mata uang tunggal Eropa terakhir naik 0,8 persen pada 0,9985 dolar AS.
Pada Rabu (7/9/2022) Bank Sentral Kanada (BOK) menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin ke level tertinggi 14-tahun karena memerangi inflasi.
Meskipun suku bunga BOC naik, dolar AS sedikit berubah terhadap mata uang Kanada di 1,3141.
Pergerakan di pasar valas paling dramatis pada yen yang jatuh, bahkan sejak awal Agustus, yen anjlok 10,1 persen terhadap dolar.
Pada level dolar/yen saat ini, spekulasi juga berkembang bahwa Jepang dapat melakukan intervensi untuk menopang mata uangnya.
Hirokazu Matsuno, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang mengatakan bahwa pemerintah ingin mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika pergerakan cepat, sepihak di pasar mata uang berlanjut, meningkatkan retorika.
Namun, banyak analis melihat intervensi menjadi sulit, mengingat bank sentral global lebih fokus pada inflasi daripada nilai tukar.
Sementara itu, yuan China merosot mendekati angka 7 per dolar meskipun ada langkah-langkah pihak berwenang untuk membendung penurunannya. Yuan di pasar domestik melemah ke level terendah 6,9808, terendah sejak Agustus 2020, dan yuan di pasar luar negeri bahkan lebih dekat ke level kunci, jatuh ke level 6,997 per dolar.
Di pasar uang kripto, bitcoin yang sebelumnya merosot ke level terendah sejak 19 Juni di 18.540 dolar AS, memperpanjang penurunan 5,0 persen dari Selasa (6/9). Bitcoin terakhir menguat 1,6 persen pada 19.078 dolar AS. (ant/des/rst)