Sri Untari Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) mengatakan koperasi harus membangkitkan diri agar tidak kuno, melalui cara melibatkan kreativitas anak muda dan digitalisasi.
“Koperasi ini harus maju dan meningkatkan kualitas menjadi lembaga ekonomi rakyat yang bisa dipercaya. Caranya dengan digitalisasi dan keikutsertaan peran anak muda di dalamnya,” jelas Untari pada webinar dan bazar ‘Bulan Padat Karya Koperasi’ di Balai Pemuda, Surabaya, Senin (28/3/2022).
Lanjut Untari, menurutnya koperasi tidak bisa berhenti pada konsep penjualan secara konvensional saja, namun harus memanfaatkan digital market place atau penjualan secara online.
Hal itu disampaikan Untari mengingat pandangan umum masyarakat tentang koperasi selalu berstigma konvensional maupun kuno.
“Saat ini koperasi sudah memiliki start up Co-op yang bisa digunakan seluruh Indonesia salah satu fungsinya bisa untuk membeli pulsa, sedangkan program market place sedang kita kembangkan dan susun datanya. Inovasi seperti ini yang perlu dikembangkan untuk ke depannya,” ujar dia.
Selain digitalisasi, Ketua Umum Dekopinda itu mengatakan koperasi harus menjadi lembaga yang transparan soal keuangan, memiliki sistem yang teroganisir, dan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan teknologi.
Saat ditanya tentang keikutsertaan UMKM dengan koperasi, Untari menjawab hal tersebut perlu dilakukan untuk memberi kesempatan UMKM lebih berkembang.
“Ada Permenkop No.9 Tahun 2020 yang mengatakan UMKM ini harus didorong masuk koperasi untuk mendapatkan fasilitasi pendanaan dari Lembagan Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) dan itu harus masuk UMKM,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Rini Indriyani Ketua PKK Surabaya yang hadir dalam Bulan Padat Karya Koperasi mengatakan telah membentuk koperasi di setiap kelurahan Surabaya yang juga mengikutsertakan UMKM untuk bergabung.
“Dalam rangka membangkitkan ekonomi, kita melakukan penguatannya di situ, terutama ibu-ibu yang punya usaha. Tidak hanya mengajak untuk bergabung saja kita juga turut membantu pemasarannya,” kata istri Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya itu.
Rini mengatakan, bentuk implementasi pemasaran yang digunakan UMKM salah satunya melalui Surabaya Kriya Gallery (SKG).
“Kita sudah membrandingnya melalui SKG yang sebelumnya bernama Sentra UKM itu, jadi berbagai produk UMKM bisa kita pasarkan di situ, salah satunya ada SKG Siola dan SKG MERR,” ujarnya.
Dia menambahkan, pemasaran produk UMKM tidak hanya dilakukan secara konvensional tapi juga dengan dipasarkan lewat e-Peken melalui program-progam yang ada di PKK.
“Kami akan nge-link ke semuanya, seperti e-Peken dan pelatihan-pelatihan mengenai branding produk, cita rasa produk, nanti bisa diberi pelatihan melalui program yang ada di PKK itu,” imbuh Rini.
Ketua Umum PKK Surabaya itu juga menyampaikan target pribadinya untuk membuat produk UMKM ini bisa go international. Menurutnya, UMKM ini layak go international dengan produk yang dibuat asalkan terus melakukan inovasi.
“Jadi harus ada inovasi terus, kami akan selalu memberikan wadah mereka untuk mengembangkan produknya melalui kerja sama yang akan kita lakukan dengan dinas-dinas terkait, namun yang tidak kalah penting adalah semangat mereka ini harus tetap terjaga untuk bangkit,” pungkasnya.
Sebagai informasi Bulan Padat Karya Koperasi berlangsung selama 28 – 29 Maret 2022 di Gedung Balai Pemuda Surabaya, dengan memamerkan beragam produk UMKM yang tergabung dengan Dekopindo Kota Surabaya. Produk yang dipamerkan mulai dari barang hingga produk makanan olahan masyarakat Surabaya, sedangkan waktu kunjungan operasional dimulai pada pukul 10.00-19.00 WIB.(wld/dfn/iss)