Jumat, 22 November 2024

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Per Juli 2022 Menurun

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi uang dollar. Foto: Antara

Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2022 mencapai 400,4 miliar Dollar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya 403,6 miliar Dollar AS.

Penurunan jumlah itu disebabkan turunnya ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) mau pun sektor swasta.

“Secara tahunan, posisi ULN Juli 2022 mengalami kontraksi 4,1 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya 3,2 persen (yoy),” ungkap Erwin Haryono Kepala Departemen Komunikasi BI, dalam keterangan resmi yang disampaikan Kamis (15/9/2022).

Posisi ULN Pemerintah pada Juli 2022 sebanyak 185,6 miliar Dollar AS, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya 187,3 miliar Dollar AS.

Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi 9,9 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada Juni 2022 mencapai 8,6 persen (yoy).

Penurunan ULN Pemerintah terjadi akibat adanya pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Sementara itu, instrumen pinjaman mengalami kenaikan posisi dari bulan sebelumnya yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, baik untuk penanganan Covid-19, pembangunan infrastruktur mau pun untuk pembangunan proyek dan program lainnya.

Kemudian, ULN swasta juga melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN swasta pada Juli 2022 tercatat 206,3 miliar Dollar AS, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya 207,7 miliar Dollar AS.

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,2 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi pada bulan sebelumnya 0,7 persen (yoy).

Kondisi tersebut disebabkan kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporation) masing-masing 2,0 persen (yoy) dan 0,9 persen (yoy) terutama karena pembayaran neto surat utang.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; sektor industri pengolahan; serta sektor pertambangan dan penggalian.

Pangsa pasarnya mencapai 77,3 persen dari total ULN swasta. ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,7 persen terhadap total ULN swasta.​(dfn/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs