Jumat, 22 November 2024

Bahlil: Jokowi Presiden Tidak Menakut-Nakuti soal Resesi Global 2023

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala BKPM di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Foto: Antara

Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala BKPM mengatakan Joko Widodo Presiden tidak bermaksud menakut-nakuti soal perkiraan resesi global pada 2023. Menurutnya, proyeksi tersebut memang sudah santer terdengar dan relevan dengan situasi saat ini.

“Enggak dong. Yang bilang menakut-nakuti siapa. Orang sudah banyak ngomong di mana-mana kok. Yang bilang menakut-nakuti itu yang berbahaya dia,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/11/2022) dilansir Antara.

Menurut Bahlil, perkiraan yang disampaikan Presiden itu dimaksudkan agar seluruh pihak bersiap dengan ancaman resesi dan pelemahan ekonomi, yang diperkirakan terjadi pada 2023.

Menteri Investasi itu menjelaskan kondisi ekonomi saat ini dan tahun depan tidak terlepas dari rentetan dampak  fenomena instabilitas ekonomi dan geopolitik dunia, seperti perang dagang Amerika Serikat dan China, pandemi Covid-19, hingga konflik militer Rusia dan Ukraina.

Indonesia, kata Bahlil, selama ini mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi meski ada krisis global. Hal itu, kata dia, karena kepemimpinan Jokowi Presiden.

“Presiden Jokowi kepemimpinannya telah diakui dunia. Strong (kuat). Nah itu yang kita butuhkan. Hati-hati ya. Kalau ke depan tak bisa kita kelola, manage (kendalikan) persoalan global secara baik itu akan dampak ke dalam negeri,” kata Bahlil.

Dia juga menyerukan semua pihak agar menjaga stabilitas politik karena jika gaduh dapat berdampak ke stabilitas ekonomi.

“Dibuat adem jangan fitnahnya terlalu banyak, jangan kalau hal yang tidak terlalu dipersoalkan, jangan dipersoalkan berlebihan karena dunia ini dalam kondisi yang tidak stabil,” kata dia.

Sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa ekonomi global diperkirakan resesi pada awal 2023. Sehingga, seluruh jajaran pemerintah tidak boleh hanya bekerja “normal” dan harus selalu peka terhadap krisis

“Tidak bisa kita kerja normal dalam keadaan yang tidak normal. Tahun depan, tahun 2023 ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara, dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk kepada resesi global,” kata Jokowi. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs