Dewan pimpinan wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau Indonesia Logistics and Forwarder Association (ALFI/ILFA) akan gandeng pemerintah dan stakeholder terkait, untuk percepatan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE).
Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (27/11/2022), Yukki Nugrahawan Hanafi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ALFI/ILFA mengatakan, NLE sebagai ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang, harus bekerja sama antarinstansi pemerintah dan swasta. Salah satunya, berasal dari wilayah Jawa Timur (Jatim).
“Kami harus kolaborasi. Jadi seluruh rangkain logistik tidak bisa berdiri sendiri. Sehingga kami harus siap menyongsong NLE pada tahun 2024 mendatang,” katanya
Secara umum, implementasi NLE bertujuan untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, serta meningkatkan daya saing perekonomian Nasional.
Menurut Yukki, Jatim punya prospek yang sangat cerah karena pertumbuhan ekonominya di atas pertumbuhan nasional, serta inflasinya terjaga.
“Pelabuhan kedua terbesar di Indonesia ada di Tanjung Perak Surabaya yang letaknya di Jawa Timur. Juga punya Bandara Internasional yang menduduki posisi ketiga, yang memiliki kargo yang cukup tinggi,” imbuh Yukki pada acara Muswil VI DPW ALFI/ILFA Jatim, di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (23/11/2022).
Sementara itu, Deddy Suhayadi Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jatim mengajak seluruh pelaku logistik untuk tetap waspada dan terus melakukan inovasi, meski perekonomian Jatim cukup stabil menjelang 2023.
“Tetap optimis tapi juga perlu hati-hati. Jawa Timur memiliki fundamental yang kuat hingga 5,4 persen. Dengan kondisi perekonomian tersebut, diharapkan perusahaan anggota ALFI/ILFA tetap berkolaborasi antar logistik di Indonesia dan menggandeng pemerintah dan stake holder, serta dapat memanfaatkan peluang-peluang dengan sebaik-baiknyanya,” ujar Deddy.
Sementara itu, Emil Elestianto Dardak Plt. Gubernur Jatim yang turut hadir dalam Muswil mengatakan, sangat mendukung implementasi NLE di Jatim dengan memaksimalkan akses infrastruktur untuk industri logistik dan forwading.
“Akses logistik salah satunya jalan tol. Saat ini tol yang menyambung dengan Surabaya, serta Malang bahkan Probolinggo, telah meningkatkan kelancaran logistik di Indonesia dan Jatim sendiri. Karena itu pemanfaatkan jalan tol, terutama utilisasi Transjawa harus digencarkan untuk menggenjot perekonomian,” ucap Emil.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), transportasi dan pergudangan menyumbang 28,2 persen pada perekonomian Jatim. Oleh karena itu, Emil memandang aksesibilitas jalan tol bagi logistik dan forwarder memiliki peran krusial dalam kebangkitan Jatim.
“Perekonomian itu diperkuat oleh industri logistik dan forwarder. Logistik menerima perhatian besar dari pemerintah, karena itu Indonesia menggenjot infrastruktur untuk meningkatkan daya saing,” katanya.
Untuk itu, Wagub Jatim menaruh harapan pada ALFI/ILFA untuk menjadi pihak yang dapat memberikan peningkatan kapasitas ekonomi Jatim dalam logistik.
Dia juga optimistis Muswil tersebut dapat menjadi momen untuk saling bertukar pikiran di seputar bidang logistik dan pemanfaatan infrastruktur. Pasalnya, kelancaran logistik melalui pemanfaatan akses tol menjadi dukungan luar biasa dalam perputaran roda ekonomi di Jatim.
“Ini adalah momen yang exciting bagi kita semua untuk sama-sama mendorong kehandalan dan keunggulan dari industri logsitik dan forwarding di Indonesia. Maka saya taruh harapan besar di pundak panjenengan semua. Mari kita dorong long curve aggregate kita ke kanan dengan meningkagkan kapasitas ekonomi melalui kelancaran logistik,” pungkasnya. (bil/rid)