Pemprov Jatim bersama Bhayangkari Polda Jawa Timur menggelar acara bertema “Canting Jawi Wetan” mulai 26 sampai 28 Maret 2022.
Acara yang digelar di halaman Kantor Gubenur di Jalan Pahlawan Kota Surabaya, dibuka oleh Emil Elistianto Dardak Wakil Gubenur Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022).
Dalam kegiatan tersebut, dipamerkan karya batik tulis hasil produksi dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur yang sudah dikurasi oleh desainer kelas dunia yakni Edward Hutabarat dan Denny Wirawan.
Emil memberikan apresiasinya atas digelarnya acara ini agar batik semakin mendunia.
“Batik sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda. Dan diakui oleh UNESCO sejak tahun 2009 sehingga diperlukan upaya semua pihak agar warisan budaya yang diakui UNESCO ini dapat memulihkan perekonomian,” kata Emil.
Dengan pagelaran batik selama tiga hari tersebut, Emil berharap kegiatan ini mampu mengangkat perekonomian, khususnya perajin batik seiring melandainya Covid-19.
“Momen ini sangat penting untuk merancang bagaimana batik Jawa Timur bisa punya karakater yang bisa dipahami masyarakat maupun pelaku usaha, dikolaborasi dengan kesenian dan kebudayaan yang dituangkan dalam produk produk kreatif batik kita,” urainya.
Apalagi, lanjut Emil, setiap kabupaten/kota juga memiliki ke-khasan batik.
“Seperti Batik Gajah Oling dari Banyuwangi yang memilkki filosofi mengakar sejak lama. Demikian juga Batik Gedog Tuban dan Batik Tulungagung yang kaya motif harus dijaga kelestariannya, tambahnya.
Motif kain yang eksotik, kata Emil akan semakin bernilai tinggi jika sudah ada sentuhan desainer.
“Jadi kesannya batik tidak identik dengan bapak-bapak, tapi anak muda juga mah memakainya, ” ujarnya.
Wakil Gubernur Jatim berharap, momentum ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk perekonomian yang sudah mencapai 35,7 persen di tahun 2021.
“Ini momentum luar biasa untuk menduniakan ini loh, semoga triwulan empat tumbuh menjadi 4,59 persen. Mudah-mudahan ini menjadi modal perekonomian semakin bergerak dan pengerajin batik, pelaku usaha yang jumlahnya lebih dari 1,4 juta di Jawa Timur bisa mendukung wisatawan yang berbasis kebudayaan, kesenian dan menjadi event yang mengangkat batik semakin mendunia,” pungkasnya. (man/bil/ipg)