10 Persen Kursi Direksi BUMN Bakal Diisi Milenial

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan sebanyak 10 persen pegawai milenial duduk di kursi direksi di perusahaan pelat merah tersebut.

Arya Sinulingga Staf Khusus Menteri BUMN mengatakan, target ini merupakan salah satu transformasi dalam bidang sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan BUMN.

“Fajrin Rasyid founder Bukalapak jadi Direktur Digital Telkom, di Bank Jatim ada yang jago, pintar, masih milenial juga kami tarik jadi Direktur Finance Pegadaian. Akhirnya di level GM manager banyak yang milenial,” kata Arya dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Rabu (29/6/2022).

Selain menargetkan kursi direksi diduduki milenial, BUMN juga memberikan ruang kepada perempuan untuk berada di posisi itu sebanyak 20-25 persen.

Transformasi ini dilakukan BUMN untuk mempertahankan pegawai milenial di tengah karakteristik generasi tersebut.

“SDM milenial sangat gampang moving kalau karir nggak jelas. Akhirnya kami nggak dapat lagi SDM terbaik di Indonesia karena mereka ninggalin kami. Kami membuat jenjang karir yang jelas bagi mereka, sehingga kalau kinerja mereka bagus bisa naik ke atas,” jelasnya.

Capaian kerja para milenial di perusahaan BUMN selama ini kata Arya juga mencatatkan kinerja yang positif.

“Mereka bisa mengantisipasi culture yang berubah akhirnya kemudian meningkatkan motivasi dan produktivitas. Kemudian karena market milenial besar, maka mereka bisa mengetahui kebutuhan market milenial untuk produk BUMN,” ujarnya.

Sementara dari sisi transformasi bisnis, perampingan 144 perusahaan pelat merah menjadi tinggal 41 memberikan dampak yang baik bagi BUMN.

“Efisiensi yang paling terlihat dari pendapatan BUMN hanya naik 3 persen dari 2020 – 2021, sementara laba bersihnya naik hampir 1.000 persen. Ini terlihat bahwa pendapatan nggak naik banyak tapi laba bersih lebih besar,” kata Arya.

Seiring dengan dampak positif yang diberikan BUMN dalam masa transformasi ini, target ke depan yang ingin disasar adalah dividen.

“Kami harapkan BUMN dapat menberi dividen bagi negara dan kami tidak lagi minta ke PMN (Penyertaan Modal Negara) agar kami bisa mandiri. Target pak Erick (Menteri BUMN) tahun 2024 sebelum masa jabatan beliau harus selesai,” pungkasnya.(dfn/iss)