Masih dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum rampung, BPS Jawa Timur mencatat pada triwulan ke 3 di tahun 2021 terjadi pertumbuhan ekonomi 3,03 persen.
“Pertumbuhan ekonomi itu menggembirakan ditengah situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang belum rampung. Jawa Timur di triwulan ke 3 ini mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,03 persen,” terang Dadang Hardiwan Kepala BPS Jawa Timur, Jumat (5/11/2021).
Lebih lanjut Dadang menambahkan dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, maka Jawa Timur menjadi penyumbang pertumbuhan perekonomian terbesar di pulau Jawa pada periode tiga bulan ke tiga di tahun 2021.
“Kami mencatat juga, bahwa dengan pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur sebesar 3,03 persen tersebut di masa pandemi ini, maka Jawa Timur menjadi pengyumbang terbesar kedua bagi pertumbuhan perekonomian di Pulau Jawa. Sumbangan atau kontribusi Jawa Timur sekitar 25,33 persen,” tambah Dadang.
Terkait masih berlangsungnya pandemi Covid-19 , Dadang menyebut bahwa hal itu juga berpengaruh pada kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur. Secara khusus, BPS Jawa Timur mencatat bahwa selama bulan Agustus 2021 yang masih disertai pandemi Covid-19 ini, tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur sebesar 5,74 persen dari jumlah total penduduk usia kerja.
“Selama masa pandemi Covid-19 ini, kami mencatat kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur berdasarkan usia kerja serta aturan dari ILO, pada Agustus 2021 ada sebesar 5,74 persen pengangguran terbuka. Tentunya angka ini juga bagian dari dampak pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir hingga di triwulan ke tiga tahun 2021,” kata Dadang.
Jika dibandingkan secara year on year atau tahun ini dan tahun lalu, Dadang menyampaikan bahwa di tahun 2020 saat pandemi Covid-19 juga masih berlangsung, BPS Jawa Timur mencatat angka sebesar 5,84 persen.
“Pandemi masih berlangsung hingga saat ini, dan itu memberikan dampak pada banyak hal, termasuk ketenagakerjaan di Jawa Timur,” pungkas Dadang. (tok/tin/ipg)