Tiga kawasan industri baru di Nganjuk, Madiun, dan Ngawi tengah dikembangkan. Pemprov Jatim berharap tiga kawasan itu mampu mendongkrak potensi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.
Drajat Irawan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur mengatakan, pembangunan tiga kawasan industri baru itu sesuai Perpres 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Jatim.
“Sampai sekarang terus dilakukan upaya percepatan pembangunan kawasan industri di masing-masing wilayah Kabupaten seperti Nganjuk, Ngawi, dan Madiun,” kata Drajat, Jumat (15/1/2021).
Dia menegaskan, Disperindag terus melakukan rapat koordinasi berkaitan dengan realisasi pembangunan tiga kawasan industri baru itu.
Di Ngawi, kawasan industri baru itu akan dibangun di lahan seluas 1.460 hektar mencakup enam kecamatan yaitu di Kecamatan Pitu, Widodaren, Karangjati, Kasreman, Karanganyar, dan Kedunggalar.
Hanya saja, pada tahap awal pembangunan nanti, Drajat menjelaskan, konsentrasi pembangunan kawasan baru akan dilakukan di Jawa Kecamatan Widodaren dan Karanganyar.
Sedangkan untuk Kawasan Industri Nganjuk (KING), rencananya akan berdiri di lahan seluas 2.091 hektar mencakup sejumlah kecamatan, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, Sukomoro, Lengkong, dan Jatikalen.
Adapun untuk Kawasan Industri Madiun, telah disiapkan lahan seluas 64,83 hektar yang mencakup sejumlah kecamatan. Antara lain Kecamatan Geger, Dolopo, Wungu, Wonosari, dan Balerejo.
Pemprov Jatim sedang berupaya memenuhi infrastruktur pendukung di daerah industri baru itu. Mulai dari pelebaran jalan yang terhubung dengan tol, sistem penyediaan air minum (SPAM), listrik, dan penyediaan air baku.
“Seperti dipaparkan Bapak Ignatius Warsito Direktur Perwilayahan Industri, Kementrian Perindustrian. Pembangunan kawasan Industri tematik ini bisa dilakukan masing-masing kabupaten,” ujar Drajat
Setiap Kabupaten, kata dia, punya potensinya masing-masing. Beberapa di antaranya, Kawasan Industri 4.0, Agro, kawasan Industri Teknologi, dan Kawasan Industri Halal (KIH).
Tony Herwanto Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Jawa Timur menambahkan, ada sejumlah masalah yang perlu segera dituntaskan untuk percepatan pembangunan kawasan industri baru itu.
Pertama, masalah penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pendukung industri di wilayah itu. Kedua pembebasan lahan. Yang kedua itu, kata Tony, merupakan yang paling krusial.
Dia berharap pembebasan lahan di tiga kawasan industri baru itu tidak ada hambatan yang berarti sehingga pembangunan bisa berlangsung lancar dan sesuai dengan target.
“Penyiapan landing bank untuk mendukung calon pengelola dalam proses pembebasan lahan dan pemenuhan SDM yang kompeten jadi syarat yang harus perlu dipenuhi dengan sejumlah langkah strategis,” kata Tony.(den/dfn/iss)