Syarief Hasan Wakil Ketua MPR meminta kepada pemerintah untuk serius menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Stabilitas harga menjadi hal yang krusial karena dengan pergerakan ekonomi yang melambat sebagai efek pandemi, daya beli masyarakat jadi lemah. Jika hal ini terus berulang, maka tentu korbannya adalah rakyat juga. Seharusnya pemerintah dari awal melakukan mitigasi agar harga tetap stabil.
“Sangat disayangkan komoditas pangan harganya tidak stabil. Minyak goreng misalnya, kenaikan harganya sudah jauh melampaui batas daya beli rakyat. Jika kisaran normalnya Rp13 ribu/liter, sekarang menembus Rp20 ribu, bahkan Rp22 ribu/liter untuk minyak goreng kemasan. Padahal ini akan berimbas pada harga barang lainnya, merugikan pedagang makanan, memberatkan konsumen. Ini adalah efek berantai yang mengganggu kehidupan rakyat banyak,” ujar Syarief saat audiensi bersama DPP Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) di Ruang Pimpinan MPR, Kompleks Parlemen RI, seperti dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/10/2021).
Lebih lanjut Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menegaskan bahwa menjaga stabilitas harga perlu sinergi semua pihak. Termasuk dalam hal ini Inkoppas, pemerintah perlu menjadikannya sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas harga. Inkoppas yang menghimpun para pedagang pasar untuk berserikat adalah pelaku ekonomi yang memahami bagaimana dinamika transaksi perdagangan di pasar.
“Kita memahami pasar adalah tempatnya pembeli dan penjual bertemu. Langkah nyata mensinergikan ekonomi riil adalah menggandeng pedagang pasar untuk bersama menjaga harga tetap stabil. Inisiatif ini seharusnya datang dari pemerintah. Saya kira para pedagang pasar akan sangat bersedia jika diberikan ruang sinergis yang nyata. Ini juga akan membantu pemerintah dalam menjaga kinerja perdagangan,” kata Syarief.
Oleh karena itu, Syarief meminta kepada pemerintah untuk serius memberdayakan para pedagang pasar. Instabilitas harga selalu saja menjadi persoalan yang berulang, terlebih menjelang perayaan hari besar keagamaan. Jika harga bergejolak maka semua akan merugi. Pedagang rugi, pembeli juga rugi. Ujung-ujungnya pemerintah melakukan operasi pasar. Padahal jika mitigasinya serius, dengan menggandeng berbagai pihak terkait, stabilitas harga harusnya dapat dijaga.
“Di era teknologi ini, banyak inisiatif yang dapat dilakukan pemerintah bersama-sama dengan koperasi pedagang pasar. Salah satunya mendorong eksosistem ekonomi digital. Hal yang sama disampaikan oleh Inkoppas bahwa digitalisasi pasar adalah salah satu strategi untuk menyamakan langkah di antara berbagai stake holder yang ada. Jika terjadi integrasi data secara digital, maka perkara gejolak harga bahan pangan akan termitigasi dengan lebih baik,” tutup Syarief.(faz/dfn/ipg)