Jumat, 22 November 2024

Saham Asia Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa di Awal Perdagangan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Foto : Antara

Saham-saham Asia naik ke rekor tertinggi pada awal perdagangan Senin (15/2/2021) pagi dan harga minyak naik ke tertinggi lebih dari satu tahun, karena keberhasilan peluncuran vaksin virus corona secara global meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat di tengah bantuan fiskal baru dari Washington.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,4 persen menjadi 736,4 poin. Nikkei Jepang naik 1,3 persen, meskipun data menunjukkan pemulihan negara itu dari resesi terburuk pascaperang melambat pada kuartal keempat.

Indeks acuan saham Australia juga menguat 1,0 persen. Indeks berjangka E-mini untuk S&P 500 naik 0,2 persen di awal perdagangan Asia. Pasar saham AS akan ditutup pada Senin untuk liburan Hari Presiden.

Sorotan minggu ini mungkin adalah risalah pertemuan Federal Reserve AS pada Januari, di mana pembuat kebijakan memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga.

Data inflasi akan dirilis dari Inggris, Kanada, dan Jepang, sementara pada Jumat (19/2/2021) negara-negara ekonomi utama termasuk Amerika Serikat akan merilis indeks manajer pembelian (PMI) awal untuk Februari.

Sementara para ekonom memperkirakan inflasi akan tetap jinak untuk beberapa saat, apa yang disebut “perdagangan reflasi” telah mengumpulkan tenaga dalam beberapa hari terakhir yang sebagian besar didorong oleh vaksin virus corona dan harapan pengeluaran fiskal besar-besaran di bawah Presiden AS Joe Biden.

Biden mendorong pencapaian legislatif besar pertama dalam masa jabatannya, beralih ke kelompok bipartisan pejabat lokal untuk meminta bantuan pada rencana bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS.

“Dalam pandangan kami, selama kenaikan (inflasi) bertahap, pasar ekuitas dapat terus berjalan dengan baik. Namun, langkah-langkah yang tidak tepat tentu akan merugikan sentimen investor,” kata Esty Dwek, Kepala Strategi Pasar Global di Natixis Investment Managers Solutions.

“Spread (selisih) kredit telah mengetat secara tajam, tetapi masih memiliki ruang untuk menyerap beberapa imbal hasil yang lebih tinggi, membuat kami lebih nyaman dengan risiko kredit daripada risiko suku bunga,” tambah Dwek seperti dilaporkan Antara.

“Komoditas-komoditas akan memperoleh manfaat dari siklus inflasi, tetapi komoditas-komoditas masih dapat terus pulih tanpa inflasi inti yang tinggi karena ekonomi dibuka kembali dan permintaan meningkat.”

Harga minyak naik ke level tertinggi sejak Januari 2020 di tengah harapan stimulus AS akan meningkatkan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Minyak mentah Brent naik 61 sen menjadi 63,04 dolar AS per barel. Minyak mentah AS naik 83 sen menjadi 60,03 dolar AS per barel.

Pada Jumat (12/2/2021), S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi. Dow berakhir 0,1 persen lebih tinggi pada 31.458,4 poin, S&P 500 naik 0,5 persen menjadi 3.934,83 ​​poin dan Nasdaq bertambah 0,5 persen menjadi 14.095,47 poin.

Dolar sedikit lebih tinggi terhadap yen Jepang pada 105,07 sementara euro datar pada 1,2119 dolar dan pound Inggris naik 0,1 persen pada 1,3868 dolar. Dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko tidak berubah.

Itu membuat indeks dolar stabil di 90,426.

Bitcoin hampir tidak berubah dalam awal perdagangan Asia pada 48.722 dolar AS, sedikit di bawah rekor tertinggi 49.000 dolar AS. Bitcoin membukukan keuntungan sekitar 20 persen dalam minggu lalu ditandai dengan dukungan perusahaan besar seperti Tesla milik Elon Musk.(ant/iss/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs