Sabtu, 23 November 2024

Rupiah Diprediksi Melemah Dibayangi The Fed dan Lonjakan Covid-19

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: Didik suarasurabaya.net

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa (15/6/2021) diprediksi melemah dibayangi wacana pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) bank sentral AS.

Selasa pagi Pukul 10.10 WIB, rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.243 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, Rp14.203 per dolar AS.

“Rupiah mungkin masih dibayangi kekhawatiran pasar terhadap wacana perubahan kebijakan moneter bank sentral AS dan kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang bisa memicu pengetatan aktivitas ekonomi,” kata Ariston Tjendra Pengamat Pasar Uang.

Menurut Ariston, sebagaimana dikutip Antara, meski hal itu berpotensi menekan nilai rupiah, membaiknya minat pasar dengan positifnya indeks saham AS semalam dan indeks saham Asia, pagi ini, bisa menahan pelemahan rupiah.

“Pasar tidak sepenuhnya meyakini ada perubahan kebijakan di bank sentral AS dalam waktu dekat,” ujar Ariston.

Hari ini akan dirilis data neraca perdagangan Indonesia Mei 2021. Ariston memprediksi, apabila surplusnya melebihi surplus sebelumnya, bisa jadi pelemahan rupiah akan tertahan dan rupiah mungkin bisa menguat.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.230 per dolar AS. Sedangkan sebaliknya, ada potensi Rupiah menguat di kisaran Rp14.180 per dolar AS.

Pada Senin (15/6) lalu, rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.189 per dolar AS.(ant/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs