Jumat, 22 November 2024

Presiden: Penggabungan Pelindo untuk Meningkatkan Daya Saing

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden meresmikan penggabungan PT Pelindo dan beroperasinya Terminal Multipurpose Wae Kelambu, di Manggarai Barat, NTT, Kamis (14/10/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, siang hari ini, Kamis (14/10/2021), meresmikan penggabungan atau merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Peresmian itu berlangsung di Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dengan penggabungan tersebut, sekarang Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV melebur di bawah induk usaha (holding) PT Pelindo II.

Presiden berharap, penggabungan Pelindo bisa membuat biaya logistik di Tanah Air bersaing dengan negara-negara lain.

“Hari ini Alhamdulillah Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV menjadi PT Pelindo atau PT Pelabuhan Indonesia. Yang diharapkan, pertama biaya logistik kita bisa bersaing dengan negara-negara lain. Artinya daya saing kita, competitiveness Indonesia jadi lebih baik,” ujarnya.

Jokowi bilang, sekarang biaya logistik di Indonesia masih jauh lebih mahal dibanding negara tetangga.

Biaya logistik di Indonesia sekitar 23 persen. Sedangkan di negara tetangga sekitar 12 persen.

Menurutnya, mahalnya biaya logistik di Indonesia karena ada yang tidak efisien dalam prosesnya.

“Maka dari itu, pemerintah membangun infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara supaya harga produk-produk Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk negara lain,” imbuhnya.

Kemudian, Presiden juga meminta segera ada mitra yang punya jaringan luas sehingga terkoneksi dengan negara-negara lain. Dengan begitu, produk dan barang dari Indonesia bisa masuk ke rantai pasok global.

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengapresiasi kinerja Menteri BUMN beserta jajarannya yang berhasil menggabungkan BUMN pelabuhan.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga punya harapan BUMN lain yang sama bidangnya bisa melebur, supaya bisa menjadi kekuatan besar.

“Nanti perusahaan-perusahaan yang lain juga seperti itu. Jangan sampai kecil-kecil bertebaran sehingga kekuatannya menjadi minim, baik dari sisi keuangan, modal. Kalau bergabung seperti ini, kekuatannya akan menjadi besar,” tegasnya.

Sekadar informasi, Jokowi Presiden mendorong penggabungan BUMN pelabuhan sedari tujuh tahun yang lalu.

Tanggal 1 Oktober 2021, Presiden menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2021 tentang Penggabungan PT Pelindo I, III, dan IV ke dalam PT Pelindo II.

Dalam laporannya, Arif Suhartono Direktur Utama PT Pelindo menyebut, merger akan meningkatkan posisi Pelindo.

Dia optimistis, Pelindo akan menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia, dengan total pengiriman peti kemas sebanyak 16,7 juta twenty foot equivalent units per tahun.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs