Joko Widodo Presiden mengapresiasi banyaknya penemuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dari Universitas Brawijaya, Malang.
Berdasarkan data yang dipegang Jokowi, total ada 132 hak paten yang diajukan para inventor Universitas Brawijaya, selama masa pandemi Covid-19.
Jumlah pengajuan hak paten atas hasil penemuan tersebut, tercatat sebagai yang paling banyak dari kategori universitas di Tanah Air.
Presiden berharap, terjalin kerja sama atau kolaborasi antara dunia pendidikan dengan industri, supaya hasil riset dan inovasi bisa menjadi produk yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan juga untuk kemajuan Bangsa Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi Presiden, pagi hari ini, Selasa (5/1/2021), dalam pidato virtual, acara dies natalis ke-58 Universitas Brawijaya, dari Istana Negara, Jakarta.
“Saya memperoleh laporan bahwa selama pandemi Covid-19 ini total paten yang diajukan oleh para inventor Unibraw sebanyak 132 paten. Tertinggi di Indonesia dalam kategori Universitas. Namun, saya berharap kita tidak berhenti pada jumlah paten. Harus dilanjutkan dengan jalinan kerja sama untuk memperkuat hilirisasi hasil riset dan inovasi itu, melalui kolaborasi antara universitas dengan dunia industri. Untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi Presiden menilai tahun 2021 penuh harapan untuk bangkit dari berbagai masalah akibat pandemi Covid-19.
Untuk itu, Presiden sangat berharap peran sektor pendidikan mengembangkan talenta unggul Indonesia yang berkarakter kebangsaan, inovatif, dan mampu memenangkan kompetisi global yang penuh ketidakpastian.
Jokowi bilang, pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru. Mahasiswa bisa belajar dari siapa saja, seperti pelaku industri, pelaku wirausaha, praktisi pemerintahan, dan para profesional bidang lainnya.(rid/iss)