Jumat, 22 November 2024

Petrokimia: 70 Persen dari 8 Juta Hektare Sawah di Indonesia Kurang Sehat

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Sawah. Foto: Pixabay

Dwi Satriyo Annurogo Direktur Utama Petrokimia Gresik mengutip data Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) 2018, menyatakan, 70 persen dari 8 juta hektare sawah di Indonesia kurang sehat.

Artinya, sekitar 5 juta hektare lahan sawah di Indonesia punya kandungan bahan organik yang rendah. Salah satunya karena penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang.

Petrokimia Gresik mengimbau petani mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Tentu saja supaya tanah tidak lagi mengalami dekomposisi bahan organik dan kembali sehat.

Mengutip sejumlah hasil penelitian, Dwi juga bilang, masih banyak petani yang memakai pupuk Urea secara berlebihan atau tidak sesuai rekomendasi, yaitu lebih dari 400 kg per hektar sawah.

Menurutnya, hal itu berkaitan dengan pola pikir petani yang menganggap, semakin banyak penggunaan pupuk Urea tanaman akan semakin bagus. Padahal terlalu banyak pupuk urea bikin tanaman sukulen.

Tanaman yang sukulen atau berbatang dan berdaun tebal mudah terserang hama atau penyakit. Urea, kata dia, juga merusak kesuburan tanah karena membuat tanah jadi masam dan sulit menyerap unsur hara.

Dwi mengimbau petani menerapkan pemupukan berimbang dengan formula 5:3:2. Yakni 500 kilogram Petroganik, 300 kilogram NPK Phonska, dan 200 kilogram Urea untuk satu hektare lahan sawah.

“Bertahun-tahun kami menguji coba efektivitas pemupukan berimbang itu di berbagai daerah. Hasilnya, ada peningkatan produktivitas 1-2 ton gabah kering panen per hektare sawah,” ujarnya, Sabtu (16/1/2021).

Dia berharap rekomendasi pemupukan Petrokimia Gresik ini diadopsi petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan membangun sustainable agriculture.(den/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs