Jumat, 22 November 2024
OPOP Jawa Timur

Pesantren Al Abror Gresik Memberdayakan Santri hingga Wali Santri

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Toko sekaligus koperasi milik Pesantren Al Abror Gresik dengan produk unggulan songkok dan baju muslim.

Menyandang label sebagai kota santri tidaklah berlebihan. Selain sebagai tempat makam dua orang tokoh penyebar agama Islam, Maulana Malik Ibrahim dan raden Ainul Yaqin, Joko Samudro atau Sunan Giri, kabupaten yang berbatasan dengan Kota Surabaya ini juga gudangnya pesantren. Salah satunya pesantren Al Abror yang ada di Jalan KH Kholil Gresik.

Ustaz Badrudin pengajar di pesantren Al Abror bercerita, KH Rouf pendiri pesantren memiliki visi besar di bidang wirausaha.

“Pertama itu santrinya ini menang semua kerja, cita-citanya semua kerja dulu. Babatnya pondok itu semua diajak ngaji diajak kerja,” kata Ustaz Badrudin.

Sementara menurut Ustaz Saiful Huda Ketua Koperasi Pesantren Al Abror mengatakan, hasil rapat anggota menetapkan songkok nasional Al Khidmah dan baju muslim Mabruk sebagai produk unggulan pesantren Al Abror.

“Ternyata disini kopyah sama bamus (baju muslim), disetujui semua anggota. Alhamdulillah semua berkembang. Sebelum ada pandemi masya Allah, sudah kemana-mana sudah mencari produk dari bamus dan songkok,” ujarnya.

Pandemi Covid-19 membuat produksi songkok Al Khidmah dan baju Muslim Mabruk turun sampai 70 persen. Tapi Ustaz Saiful Huda lega, ada angin segar dari program OPOP (One Pesantren One Product) Jatim.

 

Alhamdulillah mulai itu saya bangkit. Tanpa mengikuti kegiatan OPOP ini terbentur masalah modal. Akhirnya saya bilang ‘Gus, nak onok dana rek, aku minta kalau ada dana’. Setelah itu ada ini, saya ditelpon ‘Alhamdulillah doa sampean diterima’. Akhirnya saya buat seperti ini,” tambahnya.

Songkok dan baju muslim produksi pesantren Al Abror saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah Madura, sebagian Jawa Timur, termasuk Semarang dan sekitarnya. Sementara Ustaz Badrudin salah seorang pengajar di Pesantren Al Abror merasa bersyukur adanya wirausaha di pesantrennya.

Alhamdulillah kalau dengan adanya koperasi seperti ini. Memang tidak semua santri ikut terlibat. Yang ikut biasanya yang orang tuanya kurang mampu, itu ditampung. Jadi habis ngaji bantu disini, ngaji lalu kesini. Kalau yang mampu biasanya cuma ngaji karena disini juga nampung santri yang sekolahnya diluar (pondok),” tambahnya.

Selain bermanfaat untuk santri kurang mampu, wirausaha pondok juga sangat membantu kehidupan ekonomi alumni.

“Manfaatnya besar. Kalau habis dari sini, pulang, kebanyakan bikin sendiri. Di Lamongan itu malah besar., lebih besar daripada disini. Jadi suami istri dari sini (Ponpes Al Abror). Mereka juga menampung santri-santri yang tidak mampu,” kata Ustaz Saiful Huda.(tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs