Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) Calon Bupati Sidoarjo gerak cepat menjalin sinergi dengan pemerintah pusat dengan menemui Bahlil Lahadalia Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sekadar diketahui, rencananya pelantikan Bupati Sidoarjo terpilih akan dilakukan pada 17 Februari mendatang. Muhdlor merupakan Calon Bupati Sidoarjo dengan perolehan suara terbanyak pada Pilbup Sidoarjo 2020.
“Alhamdulillah, kami diterima Pak Bahlil. Kami bahas berbagai hal terkait investasi. Ini bagian dari gerak cepat kami, jemput bola, agar setelah dilantik langsung tancap gas,” kata Muhdlor, Sabtu (6/2/2021).
Gus Muhdlor bilang, ada empat titik tekan yang menjadi fokus perhatian pada sektor investasi Sidoarjo ke depan. Pertama, investasi harus bisa membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk rakyat.
“Penguatan investasi untuk membuka lapangan kerja adalah bagian dari skema pemulihan ekonomi. Maka kami berkoordinasi dengan BKPM. Alhamdulillah responsnya sangat bagus,” ujarnya.
Menurutnya, posisi Sidoarjo sangat strategis. Muhdlor pun optimistis, pengembangan investasi di kabupaten yang akan dia pimpin akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
“Di BKPM, kami lihat pemetaan terkini investasi Indonesia. Banyak insight baru karena memang ada regulasi baru, dan tatanan baru setelah pandemi. Saya optimistis Sidoarjo jadi daerah sasaran investasi yang kompetitif,” papar Muhdlor.
“Terkait itu, kami akan susun pipeline-nya, petakan sektor bisnisnya, semoga bisa membuahkan hasil,” imbuhnya.
Hal kedua yang dia tekankan adalah reformasi perizinan. Dia ingin semua serba cepat, pasti, bersih, dan terdigitalisasi.
Dia berharap, selama dia memimpin, tidak ada ekonomi biaya tinggi dari sektor perizinan yang pastinya akan menurunkan daya saing Sidoarjo yang harus berkompetisi menarik investasi dengan daerah lainnya.
“Maka kami juga meminta asistensi dari BKPM. Kami akan terus koordinasi dan konsultasi, bagaimana menyinkronkan dengan cepat antara pusat, provinsi, dan Sidoarjo,” katanya.
Ketiga soal investasi yang tetap menjaga keberlanjutan lingkungan. “Responsible investment sangat penting, termasuk harus memperhatikan tata kelola lingkungan,” kata Muhdlor.
Poin keempat, kata alumnus Universitas Airlangga itu, mata rantai investasi yang harus memberi nilai tambah optimal ke ekonomi lokal, dari penyediaan SDM secara maksimal melibatkan UMKM di Sidoarjo.
“Sejalan dengan itu, kami menyiapkan program pengembangan SDM. Selain beasiswa, berbagai pelatihan keahlian dan sertifikasi kompetensi kami siapkan. Sehingga investasi yang masuk dapat talenta terbaik warga Sidoarjo,” ujarnya.
Dia juga berharap UMKM Sidoarjo bisa menjadi bagian rantai pasok investasi yang hadir. “Tentu akan kami pilah. Prinsipnya kami harap UMKM Sidoarjo bisa jadi bagian beragam kebutuhan investor yang masuk,” katanya.
Kalau pun tidak bisa masuk ke rantai pasok strategis, Muhdlor akan berupaya, minimal UMKM di Sidoarjo bisa masuk di ranah pendukung “support system” pabrik di Sidoarjo.(den/iss/lim)